29.5 C
Jakarta
17 April 2024 - 02:30
PosBeritaKota.com
Nasional

Gelar Talkshow, BAZNAS Punya Tekad Kuat Memerdekakan Mustahik dari Jerat Kemiskinan

JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) punya tekad kuat untuk memerdekakan para mustahik dari jerat kemiskinan. Salah satunya adalah dengan aktif memberikan berbagai bantuan dan pelatihan secara berkala. Targetnya? Bisa memerdekakan 400.000 mustahik di seluruh Indonesia dengan alokasi anggaran yang bakal digelontorkan sebesar Rp 7,5 triliun.

Bertepatan dengan momentum perayaan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, BAZNAS menggelar acara Talkshow Mustahik Merdeka, yang digelar pada Selasa (16/8/2022) malam, di Gedung Kebangkitan Zakat, Matraman, Jakarta Timur. Acara itu sendiri dihadiri sejumlah mustahik yang telah mencapai keberhasilan bersama BAZNAS.

“Yang jelas, ada satu semangat bahwa memberi dan mendampingi harus dilakukan, karena zakat adalah dana yang bersih, dana yang penuh doa dan barokah. Dari dana itu, muncul doa dari mustahik untuk muzaki. Artinya orang yang mendapatkan zakat juga mendapatkan kedamaian, ini yang sering kita doakan,” ucap Ketua BAZNAS RI, Prof Dr KH Noor Achmad, MA.

Masih kata Noor bahwa BAZNAS sebagai lembaga yang diamanatkan negara untuk mengelola dana zakat, terus memaksimalkan segala potensi yang ada untuk menyejahterakan umat, dan mengentaskan kemiskinan yang ada di Indonesia.

“Tentu karena kekuatan Illahiah ini, pada akhirnya adalah kekuatan membangun badannya secara ekonomi, ini bedanya bantuan yang lain dengan bantuan BAZNAS. Ini adalah dana ketuhanan, tidak akan kami sia-siakan. Dengan semangat bersama, BAZNAS berusaha untuk memerdekakan para mustahik di Indonesia agar menjadi muzaki di kemudian hari,” jelasnya, lagi.

Hal senada juga disampaikan Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA, tema memerdekakan mustahik yang diusung BAZNAS merupakan esensi dari salah satu sila Pancasila yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia.

“Jadi, bagi teman-teman mustahik, kita harapkan merdeka. Bukan hanya merdeka untuk dirinya sendiri, namun juga memerdekakan orang-orang di sekitarnya. Dengan banyaknya mustahik yang merdeka, maka akan bahagia pula para muzaki. Karena dana yang dititipkan melalui BAZNAS, bisa memerdekakan banyak orang,” ujar Saidah.

Pada acara Talkshow Mustahik Merdeka, sejumlah mustahik yang telah berkembang turut dihadirkan. Salah satunya Metty Novianty yang telah berkembang ke arah yang lebih baik. Jika dulunya Metty merupakan seorang mustahik, kini setelah menjadi binaan BAZNAS, Metty berhasil bertransformasi menjadi muzaki.

Bahkan dengan hadirnya BAZNAS, Metty mampu memproduksi 1.600 roti dalam satu hari. Ia juga sudah bermitra dengan 800 warung yang tersebar di wilayah Jakarta, tiga koperasi, satu rumah produksi, serta mampu memberdayakan masyarakat sekitar dengan menjadikan karyawannya.

Sama halnya dengan Yuli yang juga memiliki kisah inspiratif dan patut menjadi contoh bagi mustahik lain. Awalnya, Yuli yang merupakan penyandang disabilitas berangkat dari Jawa Timur ke Jakarta, tanpa memiliki apa-apa. Dia sebelumnya sering mendapatkan bantuan langsung dari BAZNAS. Namun lambat laun, Yuli bersama rekan-rekannya bisa mendapatkan bantuan produktif, agar dia mampu berkembang dan mandiri secara ekonomi.

“Syukur alhamdulillah, kisah saya bisa menginspirasi banyak mustahik. Saya pun tidak menyangka 4 tahun yang lalu saya berangkat dari Jawa Timur, tak punya apa-apa dan miskin secara harta, fisik dan ilmu. Tapi sekarang, saya kaya akan rasa syukur. Saya ke Jakarta ingin berjuang, bersama anak-anak. Hingga akhirnya mendapat bantuan BAZNAS,” blak-blakan Yuli memberikan testimoninya.

Lain lagi dengan Nabil. Sosok yang juga terbantu oleh BAZNAS, sehingga dirinya bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan merupakan salah satu cara BAZNAS dalam meningkatkan ekonomi masyarakat rentan. Berkat bantuan yang diberikan, Nabil berhasil menyelesaikan studinya. Nabil pun kini telah berhasil menjadi seorang ASN di Kementerian Luar Negeri RI.

“Saya berasal dari Medan. Pada pertengahan 2018, saya menerima bantuan Beasiswa Cendekia BAZNAS. Saya menerima bantuan dari BAZNAS berupa uang kuliah secara penuh, uang saku bulanan, pembinaan dari para tokoh. Alhamdulillah, saya berhasil menyelesaikan studi pada 2020. Kemudian, saya sudah bekerja di bidang hukum. Pada akhir 2021 lalu, saya diumumkan diterima di Kementerian Luar Negeri RI,” tutur Nabil, terus terang.

“Melalui kesempatan ini, saya ingib mengucapkan rasa terima kasih kepada BAZNAS. Juga kepada para muzaki yang memberikan sebagian hartanya, untuk membantu sesama, dan membantu upaya BAZNAS untuk menyejahterakan mustahik,” ungkapnya. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Asah Kepedulian Sosial, PETUGAS DISHUB DKI Bantu Korban Tsunami Banten

Redaksi Posberitakota

Dalam 10 Tahun Terakhir, LPDB KUMKM Gelontorkan Dana Rp 211 Miliar di Sumsel

Redaksi Posberitakota

Dandim Tegal Siap Beri Sanksi Tegas Prajurit Melanggar

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang