BREBES (POSBERITAKOTA) □ Brebes merupakan kabupaten pertama di Jawa Tengah atau ‘pintu gerbang‘ yang berbatasan dengan kota Cirebon, Jawa Barat. Mayoritas warganya hidup sebagai petani, tentu saja dengan tanaman unggulan ‘Bawang Merah ‘ dan ‘Cabai Merah‘. Namun, selain itu dikenal pula dengan produk atau pembuatan ‘Telor Asin‘ berkualitas nomot satu.
Dari hasil pantauan POSBERITAKOTA ke sejumlah desa di wilayah Kabupaten Brebes, banyak petani sibuk di persawahan yang digarapnya. Mereka nyaris tak pernah mengenal bulan, hampir sepanjang waktu, prioritas menanam ‘Bawang Merah‘ dan ‘Cabai Merah’. Kenapa? Karena selalu menghasilkan yang terbaik, banyak pula tengkulak yang sudah menunggu hasil panen mereka.
“Para tengkulak datang dari berbagai kota. Mereka berani membeli dengan harga tinggi. Jadi, soal hasil panen, tak perlu khawatir,” ucap Rikun, petani ‘Bawang Merah‘ asal Desa Terlangu itu kepada POSBERITAKOTA, Kamis (15/9/2022).
Menurutnya lagi soal pasaran harga ‘Bawang Merah‘, sangat berpengaruh dari buahnya saat dipanen. Jika ingin lebih besar, kata Rikun, saat penyiraman air dan pemberian obat harus pas. Tidak boleh berlebihan. Sebab, kalau buah ‘Bawang Merah‘ kecil, harganya kurang bagus.
Hal senada juga dikatakan Karso, petani ‘Cabai Merah’ asal Desa Wangandalem, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes. Sama seperti ‘Bawang Merah‘, kalau buahnya agak besar, bisa laku lebih mahal. “Saya malah sudah punya tengkulak langganan yang datang dari Jakarta,” jelasnya, menambahkan.
Sementara itu baik Sanyad, Tikwo maupun Yono – ketiganya juga petani ‘Bawang Merah‘ dan ‘Cabai Merah’ di Kabupaten Brebes – mengaku karena saat ini jarang turun hujan, otomatis harus memanfaatkan pompa air yang ada. Bahkan, sejumlah desa punya program untuk membantu para petani.
Pada bagian lain, ciri khas Kabupaten Brebes yang dikenal sebagai daerah penghasil ‘Telor Asin‘, banyak warga masyarakat terjun ke usaha tersebut. Bahkan, toko atau kios yang berjajar di sepanjang Jalan Raya Utama Pantura di Kabupaten Brebes, dagangannya laku keras.
“Dalam sehari, produksi atau bikin produk Telor Asin sampai 10.000 butir. Kalau pas hari libur Sabtu dan Minggu, laku keras. Sekarang untuk satu butirnya, ada yang jual Rp 2500 sampai Rp 3500,” papar Toridin.
Setelah pandemi COVID-19 agak reda, menurut para petani ‘Bawang Merah‘ dan ‘Cabai Merah‘ serta produsen ‘Telor Asin‘, sudah mulai kembali menggeliat. Hal itu membuat perekonomian mereka sudah mulai kembali bagus. ■ RED/ADI GUNAWAN/EDITOR : GOES