BREBES (POSBERITAKOTA) □ Aparat gabungan dari PJR Tegal dan Satlantas Polres Brebes melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kecelakaan beruntun di Tol Pejagan-Pemalang. Dalam kecelakaan yang melibatkan sekitar 11 kendaraan tersebut, menyebabkan satu orang meninggal dunia, yakni Muhammad Singgih yang merupakan putra bungsu Jaksa Agung Muda Intelejen (Jamintel) Kejagung, Amir Yanto.
Untuk olah TKP dilaksanakan Senin (19/9/2022) pagi di Tol Pejagan KM 252 hingga KM 253 tepatnya di Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ini dilakukan demi mengetahui penyebab pasti terjadinya kecelakaan. Bahkan, demi memudahkan proses olah TKP, petugas gabungan melakukan sterilisasi dengan menutup sementara jalur arah Jakarta menuju Semarang.
Dalam keterangannya Kasat Lantas Polres Brebes, AKP Edi Sukamto, menyebutkan bahwa olah TKP untuk mengetahui posisi mobil yang terlibat dalam kecelakaan. Selain itu juga untuk memastikan penyebab utama terjadinya kecelakaan beruntun di Tol Pejagan ini. Namun sejauh ini, kecelakaan beruntun terjadi akibat kepulan asap pekat dari kebakaran lahan kering yang masih berada di dalam area tol.
“Jadi, kami melakukan olah TKP di lokasi untuk menentukan titik-titik kendaraan yang jumlahnya sekitar sembilang. Dan, nanti didampingi tim dari Korlantas dan Polda Jateng. Dugaannya ini asap yang terbakar dari rumput ilalang yang menutupi pandangan pengendara. Ini masih kami selidiki apakah ada unsur kesengajaan (bakar rumput ilalang),” terang AKP Edi Sukamto.
Sementara itu Direktur Lalu Lintad Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Agus Suryonugroho, mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan penyelidikan.. “Yang pasti, masih terus didalami. Apakah ilalang ini terbakar atau dibakar?” Begitu, ucap Agus, lagi.
Ditambahkannya bahwa tim laboratorium forensik sudah diterjunkan ke lokasi kejadian. Termasuk satuan lalu lintas sudah berkoordinasi dengan satuan reserse kriminal dalam upaya pengungkapan kasus tersebut.
Pihak kepolisian menduga karena asap tebal akibat ilalang yang terbakar di tepi jalan tol. Hal itu pula yang menyebabkan pengendara mengurangi kecepatan, pandang terganggu sehingga belasan kendaraan terlibat kecelakaan beruntun. ■ RED/ADI GUNAWAN /EDITOR : GOES
