Lomba Diwadahi Menkop UKM di Bogor, CAMELIA P. LUBIS : KITA Dorong ‘Merpati Kolong’ Bisa Mendunia

JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Komunitas penghobi alias pemelihara burung, biasanya tak masalah jika harus merogoh kocek hingga jutaan atau bahkan puluhan juta rupiah. Yang terpenting adalah mereka mendapatkan nilai kepuasaan tersendiri. Namun dari hobi tersebut, seseorang juga bisa menghasilkan uang cukup besar, karena dengan mengikuti aneka lomba burung.

Setelah melihat apa dan bagaimana giat serta kiat para penghobi burung, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) pun mencoba mewadahi hobi tersebut sehingga dapat menghidupkan perputaran ekonomi masyarakat. Pada Minggu (18/9/2022) kemarin menggelar ‘Lomba Merpati Kolong‘ untuk memperebutkan Piala Menkop-UKM di Landasan Udara Rumpin, Bogor, Jawa Barat.

Bendahara Umum Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA), Camelia Panduwinata Lubis SE M.Ikom yang ikut hadir pada acara lomba tersebut, mengapresiasi inisiasi yang digagas Menkop-UKM Teten Masduki. Kenapa? Menurut Camelia, begitu biasa ia disapa, komunitas penghobi burung Merpati Kolong, bisa mengangkat nama Indonesia ke pentas dunia.

“Apapun hobinya bila dikelola dengan baik tentunya dapat memberi dampak ekonomi, apalagi yang punya komunitas-komunitas besar. Kemenkop melihat peluang itu dengan baik sehingga dapat menstimulasi perekonomian masyarakat,” tegasnya saat ditemui di tempat acara.

Camelia yang datang membawa Batavia Team berhasil pulang menggondol juara 4 perlombaan. Meski tak menjadi juara umum, namun dirinya sangat bangga dengan pencapaian yang diterima oleh Batavia Tim.

Karenanya, ia berharap dengan adanya perlombaan – perlombaan Merpati Kolong yang mulai dilirik oleh Pemerintah, dapat membawa nama Indonesia ke pentas dunia. Apalagi banyak burung – burung Merpati Kolong yang punya kualitas istimewa di Indonesia.

Sedangkan Menkop UKM Teten Masduki dalam siaran persnya, mengungkapkan bahwa Indonesia harus mencontoh Thailand yang memiliki acara serupa yakni kontes Adu Ayam. Sebab, menurutnya, acara tersebut telah menjadi industri yang besar bahkan banyak menghasilkan ekspor.

“Maka itu, saya kira kita bisa mencontoh Thailand. Merpati Kolong merupakan endemik Indonesia yang tidak dimiliki negara lain,” paparnya.

Namun untuk saat ini, menurut pandangan Teten, di sini hanya perlu dibenahi lebih lanjut. Baik secara organisasi maupun penyelenggaraan agar acara lomba Merpati Kolong ini dapat dikemas semenarik mungkin sehingga acara ini dapat makin populer secara nasional dan bahkan mendunia. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Ikut Ratusan Member Chapter & Region, ALTIS INDONESIA COMMUNITY (ALTIC) Gelar Grand Touring ke Baturaden

Selain Jadi Ajang Silaturahmi Rutin, ALUMNI SMPN 1 KROYA Cilacap Jawa Tengah 1979/1980 Merajut Kenangan di Usia Senja

Datang dari Seluruh Jabodetabek, RIBUAN ORANG Hadiri Acara ‘Malam Seribu Doa Perantau Peduli Ranah Minang’ di TMII