JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Sudah hampir 25 tahun berjalan lamanya, sosok pria asal Tasikmalaya (Jawa Barat) tersebut, konsisten dengan melakoni pekerjaan sebagai penjual ‘Es Tape‘. Bahkan, diakui Wawan (60 tahun), lokasi berjualannya nyaris tak jauh-jauh di sekitar Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Sehari dalam seminggu atau tepatnya setiap hari Jum’at, Wawan mengaku dapat berkah rejeki. “Sebelum dan sesudah pelaksanaan sholat Jum’at di Masjid Istiqlal, justru banyak pembeli. Apalagi kalau cuacanya lagi terang atau panas,” ungkapnya saat ngobrol santai dengan POSBERITAKOTA, Jumat (23/9/2022) kemarin.
Sedangkan yang membuat laris dagangannya, tak lepas dari rasa ‘Es Tape‘ yang dijualnya. Selain harganya murah hanya Rp 5000 tiap gelas, juga rasa tapenya. Selain itu juga ditambahi susu putih atau coklat. Jika sudah pernah mencoba, pasti bakal ketagihan.
“Alhamdulillah, selain sehari-hari tetap laris, tapi kalau ada sholat Jum’at di Masjid Istiqlal, makin banyak pembeli. Pokoknya, Jum’at membawa berkah,” tambah ayah dari 3 anak yang sudah menetap atau tinggal di Jakarta selama 30 tahunan.
Wawan menegaskan dulu ketika pertama kali hijrah dan tinggal di Jakarta, pekerjaannya serabutan. Tapi, sejak tahun 1997, memilih jualan ‘Es Tape‘ setelah punya sedikit modal. Karena, ia berjualan dengan cara mangkal di sekitar Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Dalam seharian berjualan, jika suasana terang atau panas, bisa dapat omzet antara Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu. Berkat pintar menabung, ia bilang kehidupan keluarganya merasa tercukupi. Sesekali dapat juga pesanan untuk acara kawinan atau pesta ulangtahun anak-anak.
“Untuk pembeli malah cukup banyak yang menjadi pelanggan. Mereka dari kalangan pekerja yang berkantor di sekitar Masjid Istiqlal,” tutur Wawan, apa adanya. ■ RED/GOES