JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Ketua Umum (Ketum) Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Dr Hj Syifa Fauzia M.Art, bertekad terus membawa BKMT jadi garda terdepan dalam pemberdayaan umat. Selain itu BKMT dalam proses perjalanan ke depannya, juga akan tetap bersifat independen dan tidak terafiliasi dengan organisasi manapun.
Penegasan tersebut disampaikan secara lantang oleh Dr Hj Syifa saat memberikan sambutan dalam acara puncak Milad ke-42 BKMT di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (21/2/2023). Sesuai dengan amanat pendirinya, yakni Prof Dr Hj Tutty Alawiyah AS, BKMT tetap independen yang akan meningkatkan mutu majelis taklim diseluruh Indonesia.
“Yang terpenting, BKMT bakal tetap dan berada di posisi terdepan, terutama untuk pemberdayaan umat,” ucapnya penuh semangat dihadapan ribuan pengurus dan anggota BKMT yang tumpah ruah memadati Gedung Istora Senayan Jakarta.
Disebutkan Dr Hj Syifa lebih lanjut bahwa sejarah BKMT lahir pada 1 Januari 1981 atas kesepakatan lebih dari 700 majelis taklim. Saat itu diprakarsai oleh seorang ustazah dan mubalighah ternama Prof Dr Hj Tutty Alawiyah AS yang telah berkecimpung di majelis taklim sejak usia yang masih sangat muda.
Sedangkan pada awal pembentukannya, menurut dia lagi, BKMT bertujuan untuk meningkatkan kualitas mutu pembelajaran di majelis taklim. Caranya dengan membentuk forum bersama sebagai wadah komunikasi antarsesama majelis taklim yang saat itu berada di Jakarta dan sekitarnya.
Namun seiring berjalannya waktu, BKMT mulai giat diikuti oleh majelis taklim di luar Jakarta. Tutty Alawiyah yang kala itu telah menjadi ustazah ternama, makin dikenal di masyarakat. Tutty pun berkeinginan majelis taklim lebih bermartabat, bukan hanya sebagai tempat belajar-mengajar ke-Islaman, tapi juga memberikan kontribusi dan peranannya untuk umat dan masyarakat.
Selanjutnya, BKMT pun membuktikan telah menjadi pionir organisasi majelis taklim terbesar yang bersifat independen dan tidak berafiliasi dengan pihak atau organisasi manapun. Di tahun 1991 bertepatan dengan dasawarsa BKMT, Ustazah Tutty menyelenggarakan acara kolosal di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan menghadirkan Ibu Tien Soeharto. Lalu berlanjut selama lima kali perhelatan akbar di stadion utama ini dan disaksikan oleh para pemimpin negara.
“Bahkan, acara besar itu menjadi tolak ukur penyelenggaraan acara-acara besar BKMT. Tidak kurang dari 100 ribu jamaah majelis taklim berkumpul dan menjadi syiar semangat bagi BKMT di seluruh Indonesia,” ucap Dr Hj Syifa, panjang lebar.
Sementara itu Ketua Dewan Pembina BKMT, Prof Dr H Dailami Firdaus SH LLM dalam sambutannya megatakan bahwa tantangan zaman dewasa ini sangat berat. Ibu-ibu anggota BMKT wajib ikut berperan dalam menjaga keimanan dan ketaqwaan umat.
Ditambahkan Senator (Anggota DPD RI) Dapil DKI Jakarta, ibu-ibu anggota Majelis Taklim harus berperan maksimal di dalam menjaga akidah umat yang bisa dimulai dari lingkungan keluarganya sendiri. “BKMT juga harus menjadi corong Pemerintah untuk menyampaikan informasi positif kepada umat Muslim di seluruh Indonesia,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Prof Dailami Firdaus juga mengingatkan agar anggota melaksanakan 10 pesan BKMT yang antara lain :
1. Kuatkan iman dan taqwa
2. Jadilah anggota masyarakat pembelajaran dan gemar membaca.
3. Tingkatkan kualitas ibadah.
4. Jaga keutuhan dan keharmonisan keluarga.
5. Kuatkan Infaq dan Iptek generasi penerus.
6. Hormati sesama/jaga persatuan dan kesatuan bangsa.
7. Sadar hukum.
8. Bangun ekonomi, sosial, budaya di lingkungan majelis dan masyarakat.
9. Perang terhadap pornoaksi, pornografi, Narkoba, miras, korupsi, judi dan perdagangan anak, juga perempuan.
10. Isi peran kehidupan, susun barisan kader.
Sebanyak 13.000 pengurus dan anggota BKMT dari perwakilan seluruh Indoneska, nampak memadati Istora Senayan Jakarta. Mereka datang mulai dari pengurus dan anggota dari wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ada pula yang hadir dari wilayah Bengkulu, Palembang, Sulawesi hingga Papua.
Sejumlah tamu undangan khusus dari tokoh-tokoh nasional, ikut hadir memeriahkan puncak acara Milad ke-42 BKMT. Mereka adala Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, mantan Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimukti Yudhoyono (AHY) serta sejumlah anggota DPD dan DPR RI. Keempat tamu asing datang dari pemuka agama Islam asal Malaysia, Sudan, Yaman dan Lebanon. ■ RED/AGUS SANTOSA