JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Pada saat momentum pergantian dan sekaligus pengukuhan Pimpinan atau Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Pj Gubernur Heru Budi Hartono nampa ikut hadir. Sedangkan pergantian itu sendiri dari Onny Widjanarko ke Arlyana Abubakar sebagai pimpinan yang baru, di Kantor Perwakilan BI di Jakarta Pusat, Jumat (24/2/2023).
Melalui kesempatan tersebut, Pj Gubernur Heru Budi menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan mensinergikan program perekonomian dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta. Hal itu perlu dilakukan dan bahkan melibatkan daerah penyangga Jakarta sebagai upaya menangani inflasi.
“Harapannya, semoga bisa bersinergi. Sinergitas itu bukan dengan DKI saja, tapi se-Jabodetabek. Sebab untuk penanganan inflasi, tidak bisa jika hanya dilakukan di Jakarta saja. Wilayah di sekitar Jakarta juga harus dibantu penurunan inflasinya,” tuturnya.
Pj Gubernur Heru Budi lebih jauh mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan ada pertemuan khusus dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terkait penanganan inflasi tersebut. “Tadi saya sampaikan kepada kepala yang baru. Cari waktu untuk kita kumpul dengan TPID dari Bogor, Bekasi, Tangerang, Depok. Saya ajak dan undang ke Jakarta untuk diskusi,” harapnya.
Bukan hanya itu saja. Pj Gubernur Heru Budi juga menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta tengah menyiapkan skema agar perpindahan Ibukota ke Kalimantan tidak berdampak kepada sektor yang lain. Pemprov DKI juga harus menjaga semua stabilitas yang ada saat ini.
“Kedepan sebagai global city, Jakarta akan terus menjaga kebijakan yang memudahkan masyarakat berkegiatan ekonomi. Kebijakan untuk mendukung infrastruktur, pengendalian inflasi, peningkatan sarana-prasarana, itu harus kita jaga, supaya tetap bisa melangkah setelah Ibukota pindah ke IKN,” urainya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menjelaskan bahwa di dalam mengawal perekonomian, yaitu terdapat 3 hal yang harus diteruskan untuk meningkatkan kontribusi Bank Indonesia kepada Pemprov DKI Jakarta. Antara lain (1) Mengimplementasikan peran sebagai strategic advisor yang kredibel dan dapat diandalkan; (2) Memperkuat langkah-langkah koordinasi dalam pengendaian inflasi; dan (3) Mendorong digitalisasi daerah terlebih DKI Jakarta memiliki dukungan infrastruktur dan literasi digital yang sangat baik.
Bahkan, Juda Agung memaparkan ada juga tiga tantangan yang perlu disikapi oleh Pemprov DKI Jakarta, yakni rencana kepindahan Ibukota ke Ibukota Nusantara (IKN), mendefinisikan kembali Jakarta pasca-kepindahan ke IKN, menjaga inflasi dan mendorong Jakarta sebagai kota smart city dengan dukungan infrastruktur yang memadai. Bank Indonesia juga akan terus aktif berkontribusi, khususnya memberikan masukan terkait proses bisnis dengan sistem pembayaran yang integrated, interoperable dan interconnected (3i).
“Jadi, kami kasih tiga pesan ke Bu Arly, tentu agar mampu teruskan dan tingkatkan kontribusi BI kepada DKI. Peran strategic advisor dan kredibel serta dapat diandalkan, termasuk bersama dengan Pemprov DKI memikirkan sumber pertumbuhan ekonomi baru pasca-kepindahan Ibukota ke IKN,” tuturnya.
Oleh karenanya, Deputi Gubernur Juda Agung pun mengucapkan terima kasih atas kerjasama Kepala Daerah serta seluruh stakeholders di wilayah kerja Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta dalam membangun perekonomian di Jakarta.
Sedangkan kedepannya, diharapkan koordinasi, sinergi dan kolaborasi harus terus dikembangkan dan diperkuat ole Arlyana Abubakar, sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, untuk menyelesaikan berbagai inisiatif dan memberikan kontribusi nyata guna terus membangun perekonomian di DKI Jakarta, wilayah yang sangat penting sebagai penyumbang setidaknya 17% dari total perekonomian Indonesia. ■ RED/AGUS SANTOSA