Khutbah Jum’at di Masjid Istiqlal Jakarta, KH ARIF ZAMHARI Sebut Puasa Membentuk Perilaku Umat

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Ramadhan adalah bulan yang agung, bulan mulia dan penuh dengan keberkahan dari Allah SWT. Rasulullah SAW menyebutkan dalam khutbahnya “Telah datang kepada kalian bulan yang agung dan penuh keberkahan”. Bahkan, Rasulullah SAW mempersiapkannya sejak masuk bulan suci Rajab dengan berdoa : “Ya Allah berikanlah keberkahan kepadaku di bulan suci Rajab dan bulan suci Sya’ban dan sampaikanlah aku di bulan suci Ramadhan.

Khutbah tersebut di atas disampaikan KH. Arif Zamhari M.Ag PhD saat jadi khotib dalam pelaksanaan sholat Jum’at di Masjid Istiqlal Jakarta, 09 Ramadhan 1444 Hijriyah/31 Ramadhan 2023 Masehi.

“Kedatangannya kepada kita membawa satu diantara dua. Karena, Ramadhan datang dengan membawa nikmat juga laknat, membawa pengampunan juga kesialan, membawa pahala berlipat ganda juga dosa yang berlipat pula, menjadikan orang semakin dekat dengan Allah atau menjadikan orang semakin jauh dari Allah,” ucap KH. Arif.

Menurutnya bulan Ramadhan penuh dengan kemudahan dari Allah SWT, karena pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup. Setan-setan dibelenggu. Rasulullah SAW bersabda yang Artinya : “Apabila datang bulan Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka dan setan-setan diikat (dibelenggu)” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Sebab, bulan Ramadhan bulan kita diwajibkan untuk berpuasa sesuai yang Allah SWT inginkan. Dalam arti berpuasa dengan arti yang sesungguhnya yang menjadikan seseorang semakin taqwa kepada Allah SWT. La’alakum tataquun (agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa),” papar Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Depok, Jawa Barat.

Masih dalam khutbahnya, KH. Arif menyebutkan bahwa di dalam berpuasa, kita harus bisa menjaga dari perkara-perkara yang membatalkan puasa kita. Rasulullah SAW bersabda yang Artinya : “Ada 5 (lima) hal yang bisa membatalka pahala orang yang berpuasa berbohong, bergosip, mengadu domba (provokasi), sumpah palau dan memandang dengan pandangan syahwat atau nafsu”.

Sebab, lanjutnya, puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga. Namun juga menahan hati dari sifat-sifat buruk dan anggota badan dari perbuatan maksiat dan dosa. Rasulullah SAW bersabda yang Artinya : “Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak mendapatkan apapub dari puasa kecuali hanya lapar dan dahaga“.

Dalam pandangannya bahwa ibadah puasa merupakan salah satu sebab mendapatkan ampunan dosa, pelipatgandaan kebaikan dan pengangkatan derajat. Allah SWT telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-NYA dari amal-amal ibadah lainnya.

Seperti firman Allah SAW dalam hadits yang disampaikan oleh Nabi Muhammad/Rasulullah SAW : “Puasa itu untuk-KU dan AKU langsung membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada aroma kesturi.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).

Selanjutnya bahwa sabda Nabi Muhammad/Rasulullah SAW :Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu Muttafaq ‘Alaih). Maka untuk memperoleh ampunan dengan puasa Ramadhan, harus ada dua syarat berikut, yaitu :

● Mengimani dengan benar akan kewajiban ini
● Mengharap pahalanya karenanya di sisi Allah SWT.

Sebagai penutup, disampaikan KH. Arif dalam khutbahnya, Ramadhan merupakan bulan turunnya Al-Qur’an. Diturunkan sebagai petunjuk bagi umat manusia dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan batil).

Pada bulan Ramadhan, menurutnya, juga terdapat Lailatul Qadar. Juga malam yang lebih baik daripada Seribu Bulan atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam dimana pintu-pintu langit dibukakan, doa dikabulkan dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan. □ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal Jakarta, MERAMU IKHLAS dari Wafatnya Orang yang Terkasih

Kajian Jumat Pilihan di Masjid Istiqlal Jakarta, AKHLAK Terhadap yang Lemah & Susah

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, MAKNA ESOTERIS Kumandang Adzan