Menginginkan Digelarnya Acara ‘Nobar’ di Arena PRJ, BABE KERAK TELOR & Tim Tanggo Argentina

JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Pedagang Kerak Telor menginginkan digelarnya acara Nonton Bareng (Nobar) dalam Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran 2023, saat pertandingan laga persahabatan antara Tim Tango Argentina dengan Tim Nasional Garuda Indonesia.

“Ya, saya sih belum dengar ada kabar Nobar di Arena PRJ. Semoga aja diadakan. Soalnya, dulu kan waktu ada sepakbola Piala Dunia, kita bisa nonton bareng rame-rame dan itu lumayan seru,” kata Si Babe, satu pedagang Kerak Telor di kawasan PRJ Kemayoran, saat ditemui PENULIS, kemarin.

Menurutnya, semua orang pasti ingin menonton pertandingan sepakbola antara Tim Juara Dunia 2022 tersebut dengan Timnas PSSI. “Hanya saja kan, tidak semua orang bisa nonton ke Senayan. Maka, kalo ada Nobar di PRJ, pasti rame. Bahkan, pengunjung akan tetap membludak,” ujarnya, menambahkan.

Perihal bintang ‘Tim TangoLeonel Messi yang tidak jadi datang ke Indonesia, membuat Si Babe sedih. “Sedih juga sih kagak ada Messi. Tetapi pertandingannya, tetap kite tunggu-tunggu, terutama bagi kite semue para pecinta bola,”ujar Si Babe lagi.

Lantas menambahkan bahwa adanya Nobar, setidaknya nanti dapat menambah penghasilan penjualan Kerak Telor-nya, sehingga bisa menguntungkan, termasuk bagi para pedagang lainnya.

Seperti diketahui PRJ atau Jakarta Fair Kemayoran 2023, kembali hadir untuk mengisi musim liburan para Gen Z dan orangtua. PRJ diselenggarakan sejak 1968 hingga sampai tahun 2023 ini. Berarti sudah 54 kali penyelenggaraan. Dan, nama Pekan Raya Jakarta sekarang berubah menjadi Jakarta Fair, karena dinilai lebih dinamis. Tahun ini, Jakarta Fair diselenggarakan mulai dari 14 Juni – 16 Juli 2023 di Arena Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Memasuki kawasan Jakarta Fair, pengunjung dikenakan biaya tiket masuk Rp 50 ribu. Tiket masuk dapat dibeli secara online dan offline (disarankan online karena lebih cepat dan tidak mengantri). Setelah memasuki kawasan, pengunjung langsung diberi kupon makanan gratis yang bisa ditukarkan di beberapa booth terdekat.

“Saya terakhir ke Jakarta Fair pada tahun 1989. Melihat perkembangan Jakarta Fair sekarang saya sangat terkagum karena booth-boothnya sudah sangat modern dan lebih keren dari zaman dahulu yang sistemnya masih sangat berantakan,” begitu nilai salah satu pengunjung Jakarta Fair.

Pagelaran Jakarta Fair menyajikan sekitar 574 booth dari berbagai brand. Beberapa merek terkenal turut memeriahkan acara Jakarta Fair ini. Pengunjung bisa mendapatkan berbagai makanan, minuman dan snack murah, mulai dari harga lima ribuan rupiah.

MAKANAN KHAS BETAWI

Saat PENULIS mengunjungi Jakarta Fair, satu hal yang amat dikangenin adalah Kerak Telor. Sejak dahulu, Kerak Telor merupakan makanan khas atau bahkan bisa jadi simbol kalau Anda berkunjung ke Jakarta Fair. Rasanya, kagak resep alias kagak nikmat tanpa makan Kerak Telor. Berbagai macam Kerak TelorKhas Betawi‘ dapat Anda jumpai di Jakarta Fair. Dari yang harganya murah sampai harganya mahal.

Lelah mengelilingi Jakarta Fair, PENULIS mencari Kerak Telor yang tempat jualannya agak sepi. Supaya terhindar dari keramaian dan makan Kerak Telornya justru terasa lebih nikmat. Dekat pintu keluar PRJ itulah, PENULIS bertemu Babe Kerak Telor yang tempatnya nyaman untuk makan. Karena kangen dengan Kerak Telor, PENULIS pun berbincang-bincang sedikit dengan Babe Kerak Telor.

Selanjutnya, Si Babe menceritakan sedikit tentang usaha dagangannya, Beliau sudah berdagang sejak 2013. “Syukur alhamdulillah, selama ada Jakarta Fair, dagangannya laris terus dan bahkan dari pagi ramai terus,” celetuk Si Babe. Dan, mengaku penghasilannya selama Jakarta Fair lumayan untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. “Semuanya sudah diatur oleh bos,” ucap dia.

Sambil menunggu Si Babe menyelesaikan masakan Kerak Telornya, PENULIS sangat menikmati lingkungan sekitarnya. Selain Si Babe, ada juga pedagang lainnya yang menjual minuman dan Kerak Telor juga. Tak lupa makan Kerak Telor, enaknya sambil dibarengi oleh Teh Hangat Manis. Rasanya semakin nikmat. Setelah menikmati lingkungannya, akhirnya jadilah Kerak Telor bikinan Si Babe.

PENULIS memesan Kerak Telor Ayam. Tapi, ada juga Kerak Telor Bebek. “Bedanya hanya digurihnya saja, sisanya sama,” terang Si Babe. Dipadukan oleh Topping Abon dan Bawang Goreng, rasanya semakin maknyus alias enak rasanya.

Sembari makan alias menikmati Kerak Telor, PENULIS juga sempat berbincang dengan beberapa kawan. Kawan itu sanggat merasakan nostalgia saat makan Kerak Telor di pinggir jalan. Tanpa sengaja, kami membicarakan sejarah Kerak Telor. Ternyata, Kerak Telor merupakan makanan yang sudah ada sejak Republik Indonesia merdeka. Ada yang menyebut kalau zaman dahulu Kerak Telor itu ‘makanan orang susah‘.

Tetapi, semakin berkembangnya zaman, Kerak Telor menjadi jajanan favorit, karena bentuk dan cara memasaknya yang unik. Si Babe yang mendengar percakapan kami, malah tertawa dan ikut nimbrung juga. Beliau mengatakan : “Cara memasak kami ini, berbeda dek! Kami memakai kelapa parut dan tidak memakai minyak.”

Karena itulah, Kami yang mendengar penjelasan tersebut, terkejut. Keenapa? Karena tidak mengetahui kalau Kerak Telor selama ini dimasak seperti itu. Makanya, hasilnya berkerak karena tidak memakai minyak.

Pertanyaan yang muncul kemudian,
akankah Pengelola PRJ menggelar Nobar untuk pertandingan Tim Juara Dunia Argentina melawan Timnas Indonesia (PSSI)? Kita tunggu aja! Semoga!!! ■ GABRIEELLE R. SIBUEA

(PENULIS adalah Pelajar SLTA di Jakarta)

Related posts

Dinas Dukcapil DKI Berlakukan Penataan Dokumen & Wujudkan Tertib Administrasi Kependudukan

Di TMII, PERANTAU MINANG BERSATU Bikin Pergelaran Seni Budaya ‘Malam Seribu Doa Untuk Musibah Ranah Minang’

Selain Tak Care ke Media, SEKDA DKI JOKO AGUS SETYONO Dinilai Lemah karena Hanya Sebagai Orang Taruhan Saja