JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono diminta peduli untuk lebih mengutamakan kesejahteraan insan pers. Wabil khusus kepada pekerja media atau wartawan yang selama ini menjadi mitra penting dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari di Jakarta.
Saran tersebut di atas dilontarkan mantan pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Soni Sumarsono, saat menghadiri Jakarta American Jeep (JAJ) yang tengah menggelar ‘City Touring‘ sebagai rangkaian untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jakarta ke-496, di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, kemarin.
“Seyogyanya, Pj Gubernur DKI Jakarta, juga harus concern dan sensitif terhadap mitra kerja insan pers atau media yang meliput kegiatannya sehari-hari. Karena keprofesionalnya, mereka tanpa kenal lelah menyajikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada warga Jakarta, ” ucapnya, menambahkan.
Terlebih lagi, lanjut Soni, peran para pekerja media atau insan pers ditugaskan untuk meliput persoalan pembangunan, ekonomi hingga politik dan lainnya di Jakarta. Mereka harus diselami betul-betul, karena merupakan rekan kerja yang paling penting (utama) bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam mensosialisasikan kemajuan pembangunan tatanan kota, meski terkadang melakukan kritik yang sebenarnya bertujuan positif dan konstruktif.
“Dalam hal ini, tentunya jangan lupa pula, salah satu mitra penting di Jakarta itu adalah media. Jadi, sepatutnya ya dirangkulah dan sejahterakanlah media. Karena, patut disadari dan harus diingat bahwa media itu patner pembangunan,” tegas Soni, lagi.
Dalam pandangan Soni lebih lanjut, kebanyakan pemimpin saat ini lupa bahwa media menjadi Pilar ke-4 Demokrasi. Apalagi, tambah dia, peran pers/media sangat penting dalam menepis informasi-informasi berisi provokasi, bohong atau hoax yang dapat menimbulkan konflik antara Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA). Sebab, berita hoax hari ini sangat mudah diadopsi masyarakat melalui platform media sosial miliknya.
Sebagaimana diketahui bahwa di Indonesia sendiri, pers atau media sebagai Pilar ke-4 Demokrasi. Karena itu, seharusnya tingkat kesejahteraan pers atau media lebih diutamakan. Mereka juga punya peran penting dalam menjaga keseimbangan demokrasi, sehingga konflik SARA yang rentan terjadi pada setiap tahun politik dapat dihindari.
“Justru orang atau diri kita sering lupa bahwa Pilar ke-4 Demokrasi itu ya media. Karena itu, saya ingatkan lagi kesejahteraan media harus diutamakan, tentu demi terjaga atau terpeliharanya demokrasi yang sehat,” pungkas Soni kepada awak media. ® RED/AGUS SANTOSA