28.2 C
Jakarta
21 November 2024 - 20:48
PosBeritaKota.com
Wisata

Akibat Tak Disobek, MEMPAREKRAF Diminta Audit Tiket Masuk Destinasi Wisata Toba Caldera Resort Sumut

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Destinasi wisata Toba Caldera Resort (TCR) Sibisa yang berada di Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut) semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan yang berkunjung, baik lokal maupun mancanegara. Untuk setiap pengunjung yang masuk ke lokasi TCR Sibisa tersebut, dikenakan biaya per orang sebesar Rp 15.000.

Hanya saja sangat disayangkan, karena karcis masuk yang telah dibeli oleh wisatawan tidak disobek, setelah pengunjung membayar dan memasuki cek poin yang dijaga oleh Security TCR Sibisa.

Dari hasil konfirmasi wartawan atau media dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, justru mendapat jawaban yang sangat tidak memuaskan.

Berikut keterangan Menparekraf kepada media terkait masalah yang dihadapi pengunjung atau wisatawan yang datang ke TCR Sibisa. “Setelah berbicara dengan Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Jimmy Bernando Panjaitan, memang sudah keharusan melakukan kepatuhan pelaksanaan tiket yang dibeli harus disobek.”

Kasus tersebut mencuat berdasarkan pantauan wartawan di lapangan, dimana wisatawan asing dari Jepang yang berkunjung ke wilayah TCR Sibisa sebagai objek baru yang dikelola oleh Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT), Rabu (12 /7/2023) lalu, menghadapi pengalaman tersebut.

Diceritakan bahwa setiba di pintu masuk utama lokasi TCR, tepatnya manakala berada di gerbang pemeriksaan cek poin yang dijaga oleh Security, langsung meminta tiket untuk diserahkan utuh kepada mereka.

Sedangkan pada saat itu wartawan mempertanyakan kepada petugas, kenapa tidak disobek sebagai pertinggal dan pertanggungjawaban bagi pengunjung untuk klaim ke kantor ataupun sebagai cindera mata?

Menurut Momo salah seorang wisatawan yang berkunjung ke TCR Sibisa bahwa tiket perlu dipegang pengunjung sebagai bukti bayar dan pertanggungjawaban untuk kantor tempatnya bekerja. Namun, ia juga khawatir tiket yang masih utuh itu, kembali digunakan oleh Security yang bekerjasama dengan penjual tiket. Bisa dijual kembali kepada pengunjung dan uangnya masuk kantong para petugas karcis bersama Security dan mengurangi Pendapan Asli Daerah (PAD).

“Bagaimana kalau tiket utuh yang diambil Security, karena tidak ada bukti buat kita klaim? Selain itu, bisa saja tiket itu disalahgunakan dan dijual kembali saat pengunjung ramai. Dan, hasil penjualannya masuk kantong oknum-oknum di TCR Sibisa tersebut,” kata Momo dengan nada curiga.

Dikatakan Momo lebih lanjut, seharusnya tiket yang telah dibeli itu disobek. Dibagi dua oleh petugas, ada juga untuk bukti bagi pengunjung. Hal itu demi menghindari penyalahgunaan oleh oknum Security yang bisa saja bekerjasama dengan penjual tiket.

Pada saat wartawan meminta penjelasan dan langsung mempertanyakan kepada Security jaga, kenapa tiket yang diminta dari pengunjung tidak disobek bagi dua? Namun salah satu petugas berkilah, karena selama ini tiket masuk TCR Sibisa tidak disobek dan bahkan oleh mereka dikumpulkan dalam plastik di Pos Security. “Tiket memang tidak disobek. Lagian, buat apa kita, di dalam plastik banyak kami kumpulkan,’ tutur salah seorang Security.

Sementara itu Direktur Industri dan Kelembagaan BPODT, Raja Malem Tarigan, menyampaikan ucapan terimakasih kepada media saat dipertanyakan terkait sistem cek poin tiket di pintu masuk TCR Sibisa.

“Dalam hal ini, terima kasih infonya. Kalau ada buktinya tolong sampaikan kepada kami. Biar kami tindak tegas. Bahkan, kami undang juga, silahkan mampir ke Kaldera kalau ada temuan nanti silakan dilaporkan. Kami butuh ada pihak yang mengawasi juga,” ucap Raja Tarigan.

Namun begitu, pihaknya menyangkal kalau tiket itu disalahgunakan dan meminta semua pihak untuk melaporkan kepada mereka, jika ada temuan penyalahgunaan tiket di TCR Sibisa. “Kecil kemungkinan tiket dipakai lagi. Sekali lagi, terimakasih masukannya. Kalau ada bukti, jangan segan-segan secepatnya kabari ke kami,” pungkas Tarigan. © [RED/GOES]

Related posts

Di Desa Sukamaju Sumedang, ‘ONE VILLAGE ONE STORY’ Munculkan Karakter Sehingga Beri Kesan Kuat pada Karya

Redaksi Posberitakota

Pekan Depan 14-15 Maret, KAWASAN WISATA GUNUNG BROMO Ditutup Total karena Momentum ‘Hari Raya Nyepi’

Redaksi Posberitakota

Mengenal Lebih Dalam, SITUS SEJARAH GEDUNG JUANG BEKASI ‘Tempat Wisata’ Berbasis Digital

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang