Viral karena Dipenuhi Tanaman Liar ‘Eceng Gondok’, LEGISLATOR IDA MAHMUDAH Sidak ke Waduk Pluit Penjaringan Jakut

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Lantaran sempat viral melalui media sosial (Medsos) terkait tumbuh liarnya tanaman ‘Eceng Gondok‘ di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) ternyata ikut memantik perhatian sejumlah pihak. Termasuk dari kalangan Legislator DPRD DKI Jakarta.

Demi adanya penanganan serius agar bisa terbebas dari tanaman ‘Eceng Gondok‘, Legislator Ida Mahmudah sebagai Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta, langsung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Waduk Pluit tersebut, Kamis (20/7/2023).

Kedatangannya meninjau langsung, jelas dia, karena untuk memastikan pembersihan ‘Eceng Gondok’ di area Waduk Pluit bisa berjalan dengan optimal dan sesuai harapan. “Sebab, kemarin kan sempat viral kalau Waduk Pluit dipenuhi tanaman Eceng Gondok. Padahal, Waduk Pluit ini penting sebagai bagian dari sistem pengendali banjir di Jakarta,” kata Ida, lagi.

Masih dalam penjelasannya, Ida bilang bahwa berdasarkan hasil evaluasi dalam Sidak ini, Komisi D DPRD DKI meminta perlunya adanya penambahan personel dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) yang bertugas di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

“Sedangkan saat ini, kita dapat laporan hanya ada enam personel yang bertugas di waduk seluas 80 hektare ini. Makanya, kita minta personel segera ditambah agar perawatan Waduk Pluit bisa makin maksimal, karena Eceng Gondok ini bisa berkembang cepat,” tuturnya.

Menurut pandangan Ida lebih lanjut, guna pembersihan atau perawatan Waduk Pluit bisa lebih optima, maka diperlukan adanya dukungan kapal-kapal sampah.

“Dan, sebetulnya kita sudah ada tambahan bantuan dua kapal dari Pelindo, tentu dengan harapkan bisa segera dioperasikan. Dari Ketua Komisi D mengucapkan terima kasih kepada Pelindo dan berharap apa yang diperlukan untuk percepatan operasional kapal bisa segera dilengkapi,” ujar dia, penuh harap.

Ida juga berharap bahwa kedepannya, Waduk Pluit bisa semakin terjaga kebersihan serta kedalamannya sehingga dapat berfungsi maksimal, yakni ketika ada volume air meningkat.

“Dalam kesempatan ini, saya juga berpesan kepada masyarakat untuk bisa bersama-sama menjaga kebersihan badan air. Baik itu ke saluran, sungai atau waduk dengan tidak membuang sampah sembarangan,” pintanya.

Selain itu Ida menambahkan bahwa selain Waduk Pluit juga dilakukan kunjungan ke Rumah Pompa atau Polder Waduk Pluit sebagai bagian yang terintegrasi. “Rumah Pompa Waduk Pluit ini sudah ada sejak tahun 1980,” terangnya.

Ida menyampaikan bahwa dari hasil kunjungan ini dapat diketahui mesin pompa bantuan dari Jepang pada tahun 2014 memiliki kualitas yang sangat baik. Dari kualitas yang baik itu, sangat mungkin terjadi penghematan dari sisi biaya perawatan maupun penggantian mesin.

“Jadi, cukup luar biasa, perawatannya ringan dan tidak mudah karatan. Saya kira ini menjadi catatan kita, bahwa tidak usah alergi terhadap sesuatu yang mahal asalkan memang kualitasnya bagus dan tidak mudah rusak. Ini yang memang kita harus agak bersabar, membangun bagus sekalian tapi efektif,” urainya.

Perlu untuk diketahui, sejumlah Legislator dari Komisi D yang turut serta dalam Sidak ke Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara antara lain : Nurhasan, Nova Harivan Paloh, August Hamonangan, Neneng Hasanah, Dedi Supriadi, Yuke Yurike dan Husen. © [RED/AGUS SANTOSA]

Related posts

Bertajuk ‘Jatidiri Nusantara Meretas Megapolis Global’, KETUA DPRD DKI KHOIRUDIN Hadiri Kick Off Menuju 5 Abad Kota Jakarta

Di Kampanye Akbar Cagub DKI, POLDA METRO JAYA Sebar 3500 Personil untuk Bantu Pengamanan

Di Kawasan Eko Wisata Mangrove Penjaringan, POLRES METRO JAKUT Gelar Gerakan Nasional Pangan Merah Putih