JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang tak lama lagi bakal digelar, tentu tak selalu mendatangkan keberuntungan sekaligus kebahagiaan bagi para calon legislatif (Caleg) yang ikut bertarung. Ada dua pilihan yang bakal dihadapi, yakni sukses terpilih atau malah gagal.
Untuk menyikapi kemungkinan buruk dari Caleg-Caleg gagal dan sekaligus merayakan HUT ke-9, Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI) bikin Seminar Nasional Hipnosis yang dilaksanakan Sabtu (11/11/2023) kemarin di Jakarta.
Acara seminar itu sendiri mengangkat tema ‘Hypnosis For Indonesia Mental Health‘ yang antara lain menghadirkan sejumlah narasumber. Mereka adalah akademisi Rocky Gerung, Ketua Umum DPP PKHI Avifi Arka dan juga hypnoterapist dr. Aisah Dahlan.
Dikatakan Ketua Umum PKHI Ir.Avifi Arka melalui rilis resminya mengungkap bahwa riset kesehatan dasar (Riskesda) 2018 disebutkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional (7,8 persen) dan lebih dari 12 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami depresi (4,8 persen).
Di sisi lain juga diterangkan bahwa berdasarkan data indeks kesehatan mental masyarakat Indonesia di tahun 2023 yang dimuat di laman World Population Review, dinyatakan ada 9.162.886 kasus depresi dengan prevalensi 3.7 persen. Jadi, Indonesia memiliki prevalensi orang dengan gangguan jiwa 1 dari 5 penduduk dan artinya sekitar 20 persen populasi di Indonesia punya potensi masalah gangguan jiwa.
“Namun dengan adanya pelaksanaan Pemilu, diperkirakan problem gangguan mental juga akan bertambah. Ya, namanya kompetisi, pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Artinya, perlu kesiapan mental dalam menerima hasil kompeteisi. Bahkan, dampak ekstremnya bisa terkena gangguan jiwa,” terang Avifi, Minggu (12/11/2023).
Sebagai upaya untuk mengantisipasi, pihak PKHI siap mengerahkan 1011 orang hipnoterapi tersertifikasii BNSP dan memiliki ijin praktek (STPT) Dinkes/PTSP se-Indonesia siap memberikan pendampingan dan layanan hipnoterapi bagi Capres/Cawapres dan Caleg yang mengalami stres. Jika perlu diberikan gratis jika si pasien sudah kehabisan uang. “Sedangkan program ini nanti akan dimulai 15 Februari hingga 15 Maret 2024 mendatang,” papar Avifi, panjang lebar.
Kembali ungkapkan bahwa organisasinya (PKHI) selalu peduli terhadap problematik bangsa ini, tentu saja dengan memainkan peran dan fungsinya. Patut diketahui pula, PKHI memiliki visi dan misi menjadi organisasi profesional di bidang hipnotis dan hipnoterapi di Indonesia yang bertujuan memberi pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat hipnotis serta menjadikan hipnotis sebagai profesi mulia.
Bahkan, saat ini PKHI sudah menjadi mitra Kemenkes RI. Yakni sebagai salah satu organisasi profesi yang bisa memberikan rekomendasi mengurus ijin praktek (STPT) Hipnoterapi di seluruh Indonesia. © [RED/AGUS SANTOSA]