JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Tak ada yang salah dari Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono, terkait dengan bertebarannya spanduk himbauan ‘Pemilu Damai‘ ke seluruh polosok Kota Jakarta. Seharusnya langkah tersebut malah perlu diberi apresiasi sebagai sesuatu yang positif.
Penilaian tersebut disampaikan Ketua Umum Pemuda Cinta Tanah Air (Ketum PITA), Ervan Purwanto, saat diminta tanggapannya oleh POSBERITAKOTA di Jakarta, Selasa (14/11/2023).
“Saya melihatnya sebagai sesuatu langkah yang positif. Berarti kan top itu! Atau, memangnya ada yang salah? Justru seharusnya pemerintah dan kepala daerah berperan, berkontribusi menjaga wilayah. Yakni untuk menghadirkan Pemilu 2024 aman, damai dan sukses. Jadi, spanduk itu langkah awal sebagai bentuk kepedulian kepala daerah terhadap kotanya masing-masing,” tegasnya.
Menurut Ervan justru pihaknya menganggap wajar jika muncul asumsi negatif lantaran saat ini suasana politik nasional kian memanas. Meski begitu, ia meminta semua elemen masyarakat agar berpikir teduh dan objektif, sehingga tidak mudah terprovokasi pihak yang tidak bertanggungjawab.
“Tentunya, kalau diasumsikan ya wajar! Sebab, pro dan kontra itu kan biasa, apalagi mau musim kampanye. Jangankan kepala daerah, siapapun kalau pasang foto di spanduk bisa dianggap lagi kampanye. Padahal, bisa saja lagi promosi produk, kan banyak sekarang meme kaya begitu. Ya slow aja lah, dilanjut saja Pak Heru jagain Jakarta,” paparnya, panjang lebar.
Seperti diketahui bahwa saat ini terpantau di setiap sudut Jakarta dipasang spanduk bernada himbauan dengan foto PJ Gubernur DKI. Bahkan dilengkapi narasi ‘Pilihan Cerdas, Pemilu Aman, Indonesia Kuat‘. Dalam sebaran banner tersebut, Heru Budi tampil dengan wajah senyum, tangan terkepal simbol semangat serta menggunakan seragam dinas sehari-hari.
Sementara itu di media sosial, Netizen mengaitkan sebaran banner Heru Budi Hartono dengan agenda politik tahun depan. Dalam soal itu, Ervan menganggap bahwa di era media sosial ini orang akan dengan mudah meluapkan pendapatnya. Sehingga, imbuh dia, hal tersebut juga menimpa bukan hanya kepada Heru Budi, melainkan kepada siapa saja yang dianggap tidak sejalan dengan si pemilik akun.
“Sebenarnya kan di era informasi digital ini, kan lebih terbuka dan sulit sekali dibendung. Bukan hanya kepada Pak Heru Budi saja. Jadi, siapapun yang dianggap berseberangan dengan si pemilik akun, ya tentu siap-siap dikritisi dan bahkan dikuliti. So, tetap saja fokus pada perbaikan Jakarta dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” celetuk Ervan, memungkasi penilaiannya. © [RED/AGUS SANTOSA]
