Di 5 Wilayah Kota, PEMPROV DKI Gelar Kerja Bakti Massal untuk Antisipasi Musim Penghujan

JAKARTA [POSBERITAKOTA] –
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan sungai, waduk, setu, embung hingga saluran lokal dan tali air yang ada di lingkungan masyarakat dapat berfungsi optimal jelang memasuki musim penghujan. Harapan tersebut diwujudkan melalui kegiatan Kerja Bakti Massal pada Minggu, 19 November 2023 secara serentak di 5 wilayah Kota Administrasi DKI Jakarta. 
 
Untuk kegiatan bertema ‘Bakti Kita untuk Jakarta’ ini melakukan pembersihan saluran air, mulai dari selokan hingga kanal atau sungai. Peserta kegiatan diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat dari tingkat kota, kecamatan, kelurahan, RT/RW, serta seluruh pegawai pemerintah tingkat walikota, kabupaten dan petugas pelangi Provinsi DKI Jakarta.
 
Dikatakan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA, Ika Agustin bahwa kegiatan kerja bakti massal ini ditujukan untuk mengurangi potensi banjir akibat timbunan sampah dan endapan pada saluran air yang membuat sungai semakin dangkal. 
 
“Tentu saja Pemerintah menyadari bahwa salah satu alasan air meluap dari sungai adalah pendangkalan dasar sungai akibat sedimentasi endapan. Sehingga diperlukan langkah siaga sebagai upaya mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi kala musim penghujan,” ucap Ika di Jakarta, Sabtu (18/11/2023).
 
Selanjutnya, Ika menambahkan bahwa selain menjadi momentum kerjabakti massal di seluruh Jakarta, kegiatan Bakti Kita untuk Jakarta ini juga diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat gotong royong yang menjadi budaya Indonesia, serta memupuk rasa kecintaan dan kepemilikan setiap warga terhadap kotanya. 
 
Dalam kegiatan Kerja Bakti Massal ini menargetkan pengangkutan lumpur dari seluruh sungai di Jakarta sebanyak 672.206 meter kubik yang dibagi menjadi 4 (empat) skala kegiatan, yaitu skala kota, skala kecamatan, skala warga, dan skala berkelanjutan. Dari masing-masing skala tersebut, kerja bakti dilakukan di satu segmen sungai atau kanal besar dan bergotong royong membersihkan bantaran sungai yang dibantu dengan alat berat untuk mengeruk dasar sungai. 
 
Namun untuk titik pelaksanaan pada skala kota dilakukan pengerukan dengan total sepanjang 25,087 kilometer. Rinciannya yaitu Jakarta Utara 7,2 kilometer, Jakarta Barat 6,3 kilometer, Jakarta Pusat 3,56 kilometer, Jakarta Timur 3,21 kilometer dan Jakarta Selatan 4,8 kilometer. Sementara pada skala kecamatan akan dilaksanakan di titik sungai atau saluran penghubung (PHB) sesuai kecamatan masing-masing. Hal ini ditujukan untuk memastikan agar kawasan pada kecamatan tersebut bersih dari sampah dan mengurangi pendangkalan di kawasan sungai dan drainase.
 
“Sedangkan untuk skala warga, nantinya warga akan diajak untuk melakukan pengurasan saluran di rumah masing-masing, lalu hasil pengurasannya akan diangkut oleh Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) tingkat Kelurahan. Maka dari itu diperlukan koordinasi dan kerja sama yang baik dari RT dan RW agar skala ini bisa berjalan baik,” terang dia, menambahkan.
 
Jelas berbeda dengan skala kota, kecamatan, maupun skala warga yang kegiatannya dilakukan dalam satu hari, pada skala berkelanjutan kegiatan dilakukan dengan melanjutkan target pengerukan sungai. Adapun pengerukan gotong royong lintas SKPD tersebut akan dilanjutkan pada 20 November 2023 di sepanjang sungai Ciliwung.
 
“Meskipun Dinas Sumber Daya Air (SDA) rutin melakukan pengerukan sungai, pada skala berkelanjutan ini dilakukan secara gotong royong lintas SKPD untuk mempercepat target pengerukan lumpur. Seluruh upaya ini diharapkan dapat melancarkan aliran sungai pada saat musim penghujan dan mencegah munculnya genangan di 5 wilayah Kota Jakarta,” katanya. © [RED/AGUS SANTOSA]

Related posts

Dihadiri Cagub Ridwan Kamil, ADI KURNIA Bersama AKSI Berbagi 5000 Sembako Murah di Condet Jaktim

Bukan Hanya dari Tokoh Masyarakat Jakarta, PRAMONO – BANG DOEL Kantongi ‘Peluru Emas’ Dukungan Ulama & Habaib

Arahan dari Kapolres Jakpus, PENYULUHAN ANTI TAWURAN & Kenakalan Remaja di SMPN 10 Jakarta