JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Jika mendengar lantunan tembang ‘Tak Ingin Sendiri‘ yang sempat melegenda, tentu mengingatkan pada sosok penyanyi Dian Piesesha. Ke mana saja penyanyi yang populer lewat genre musik ‘Pop Cengeng‘ di era 80-90 an tersebut? Karena memang jarang terdengar lagi kiprahnya di masyarakat.
Namun bagi pecinta musik di era tersebut, sempat tersentak manakala perempuan kelahiran Bandung (9 Maret 1960) baru saja berbincang-bincang lewat podcast Henry & You. Di situ, ia banyak berkisah soal perjalanan karirnya di dunia tarik suara. Dian Piesesha merilis album Pop Indonesia pertamanya pada tahun 1980 bersama label Surya Emas Records.
Setelahnya, Dian Piesesha berpindah label di tahun 1982, dari Surya Emas Records ke JK Records. Hanya saja album yang dirilis JK Records, justru mayoritas merupakan album pop daerah dan keroncong.
“Jadi, keseluruhannya, saya ini hanya punya 22 album dari awal berkarir menjadi penyanyi. Dibandingkan penyanyi seangkatan, saya justru meluncurkan album dua tahun sekali. Sedang penyanyi yang lain bisa 6 bulan sekali. Genre musiknya pun macam-macam mulai dari pop, keroncong dan lagu melayu,”ceritanya.
Barulah setelah 10 tahun berkarir, Dian Piesesha melejit lewat single ‘Tak Ingin Sendiri’ ciptaan Pance Pondaaq. Hebatnya bisa mencapai 5 juta keping di tahun 90-an. Lagu tersebut juga hadir pada album ke-4 Dian Piesesha. Namun sebelum merilis single ‘Tak Ingin Sendiri’, juga sempat merilis single bergenre melayu. Hanya saja saat itu tidak memakai nama Dian Piesesha.
Diakui bahwa saat pembuatan single ‘Tak Ingin Sendiri’ hanya memakan waktu sebentar. “Sebab, dulu kalau rekaman dalam satu shift, malah bisa menyelesaikan 4 sampai 6 lagu. Saya lebih banyak membawakan karya lagu Pance Pondaaq dan Wahyu OS. Bahkan kalau untuk memilih lagu, saya selalu selektif, terutama dalam hal syair. Saya nggak mau lagu yang syairnya aneh-aneh,” tegasnya.
PERNAH KEPENGEN JADI TENTARA
Dian Piesesha mengaku awalnya justru tak suka menyanyi. Malah ia menaruh harapan besar kepengen menggapai cita-cita awal untuk menjadi tentara wanita. Kemudian ia dipertemukan dengan teman-teman musisi di kota Bandung. Dari situ kemudian jadilah Dian remaja sesekali muncul dalam panggung nyanyi.
“Saya bisa masuk dapur rekaman, ya karena berteman sama Band Djibril asal Bandung. Lewat Kang Daniel, saya rekaman lagu Melayu sampai menghasilan dua album. Suatu kali teman-teman musisi melihat saya membawakan lagu pop. Saya dipertemukan dengan Maxie Mamiri dan selanjutnya bikin lagu pop,” tuturnya.
Begitu sudah meraih sejumlah pengalaman yanyi, Dian kerapkali mengisi, baik dalam maupun luar negeri. Karenanya, ia mengaku sangat suka mendapat tantangan jika harus show ke daerah terpencil. Menurutnya semakin jauh semakin menantang untuknya tampil di daerah terpencil. “Jujur, saya suka sekali show sambil jalan-jalan. Sebab, kalau pas ke daerah, sekalian bikin acara sosial pengobatan massal,” akunya, blak-blakan.
Menurut rencana pada 27 Januari 2024 mendatang, Dian Piesesha bakal mengadakan konser tunggalnya yang bertajuk ‘Bunga- Bunga Rindu Intimate Concert‘ dan digelar di Ballroom The Acacia Hotel & Resort, Jalan Kramat Raya No 73, Jakarta Pusat.
Berikut ini diskografi penyanyi Dian Piesesha :
Katakanlah Sayang (1979)
Pop Indonesia (1980)
Volume 2 (1981)
Aku Cinta Padamu (1982)
Bara Api Senyummu (1983)
Perasaan (1984)
Tak Ingin Sendiri (1984)
Engkau… Segalanya Bagiku (1986)
Mengapa Tak Pernah Jujur (1987)
Kucoba Hidup Sendiri (1988)
Pernahkah Kau Berdusta (1990)
Pop Keroncong: Walau Hati Menangis (1991)
Pengorbanan di Atas Segalanya (1991)
Aku Salah Menduga (1992)
Kau, Kusayang (1994)
Pop Sunda: Kabaya Beureum (1995)
Pop Keroncong: Kasmaran (1995)
Cinta Semakin Berarti (2000)
Pop Sunda: Hamdan (2003)
Kerinduan (2006)
Sahara (2012)
Aku In @ [RED/AGUS SANTOSA]