JAKARTA [POSBERITAKOTA] – Memancang ekspetasi setinggi atau sebesar apapun merupakan hal yang sah-sah saja. Apalagi jika didasari oleh latar belakang dan pengalaman yang pernah diraih sebelumnya. Hal itu pula yang kemudian diobsesikan oleh Partai Demokrat (PD) yang pernah menjadikan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden RI pada periode 2004-2009 dan 2009-2014 silam.
Nama besar PD terus menjadi idola, khususnya bagi warga DKI Jakarta, selaras dengan kemunculan sosok SBY. Partai berlambang bintang mercy itu tercatat meraup suara terbanyak dengan memenangkan Pileg di Jakarta dan juga di sejumlah daerah. Termasuk pelaksanaan Pilpres (2004-2009).
Atas dasar itulah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketum PD, kembali memancang target meraih sukses sepertidi Pemilu 2004 dan 2009. Indikasi bisa meraih pencapaian itu, setelah Sabtu pekan lalu, bertemu dengan ribuan koordinator pemenangan dan saksi TPS Partai Demokrat di Jakarta.
“Kenapa? Iya, karena Partai Demokrat tetap bersama rakyat. Momentum Pilpres dan Pileg pada 14 Pebruari 2024 mendatang, harus diraih lewat pembuktian kerja keras para kader dan koordinator dari tim pemenangan,” tegas AHY, penuh semangat yang didampingi Ketua DPD DKI Jakarta Partai Demokrat, Mujiyono.
Oleh karenanya, AHY pun begitu memberikan apresiasi manakala menyaksikan keberadaan atau kehadiran ribuan saksi TPS. Ia bilang justru adanya saksi TPS memiliki peranan penting di dalam menjaga hasil atau kemenangan partainya di Pilpres dan Pileg 2024 mendatang.
“Peranan koordinator adalah menjaring suara agar mau dan tetap memilih Partai Demokrat. Sedangkan untuk saksi TPS, segogyanya dapat mengawal dan sekaligus menjaga hasil suara yang sudah diperoleh,” tutur suami dari mantan artis Anissa Pohan tersebut.
Sejak memimpin Partai Demokrat melanjutkan kiprah SBY (sang ayah), AHY juga banyak memiliki dukungan kader dari seluruh Indonesia. Bahkan mampu mengkonsolidasikan, ketika beberapa waktu lalu, Partai Demokrat diguncang badai karena sempat bakal ‘dikudeta‘ atau diambil alih oleh Jenderal Moeldoko. © [RED/AGUS SANTOSA]