Di Bukit Duri Jaksel, RELAWAN PRABOWO – GIBRAN RABU BIRU UNTUK INDONESIA Gandeng Kesira Fokus Gelar Baksoskes Guna Tekan Angka Stunting

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Bertempat di Bukit Duri Tanjakan I, Bantaran Kali Ciliwung, Jakarta Selatan (Jaksel), Relawan PrabowoGibran – Rabu Biru Untuk Indonesia (RBUI) masih tetap fokus menggelar bakti sosial kesehatan (Baksoskes), Minggu (21/1/2024) pagi. Tujuannya adalah untuk pengentasan stunting (gizi buruk) dan penguatan kesehatan masyarakat.

“Dalam hal ini, tentunya kami masih fokus pada pengentasan stunting dan penguatan kesehatan masyarakat. Bahkan, kami sangat serius, karena benar-benar ingin menekan angka stunting, terutama di DKI Jakarta, “tegas Henny Daeng Parani selaku Ketua Umum RBUI saat ditemui POSBERITAKOTA di lokasi kegiatan Baksoskes, Minggu (21/1/2024).

Namun pada pelaksanaan Baksoskes kali ini, pihak RBUI menjalin kerjasama dengan Badan Kesehatan Indonesia Raya (Kesira) DPP Partai Gerindra. Karenanya ikut hadir Ketua Badan Kesira, dr Benyamin P Octavianus Sp.P FIRS, Wakil Ketua Badan Kesira Bidang Klinik dan Rumah Sakit, dr Bambang Susanto, Penasihat RBUI, Roy Maningkas dan salah satu pencipta alat deteksi stunting (TeleCTG), Abraham Auzan.

Lebih jauh dikemukakan Henny bahwa stunting, penguatan kesehatan masyarakat dan pengentasan Angka Kematian Ibu (AKI) serta menekan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi fokus utama Baksoskes RBUI. Kenapa? Karena angka stunting di Indonesia masih tinggi di kisaran 21,6 persen. Malah, Pemerintah menargetkan stunting turun di angka 14 persen di tahun 2014 dan ini membutuhkan kerjasama seluruh pihak, termasuk relawan Prabowo – Gibran, RBUI.

Namun guna mendeteksi gejala stunting di perut ibu hamil, RBUI juga membawa alat canggih TeleCTG di dalam mobil Rumah Sehat Keliling RBUI.

Sedangkan Abraham Auzan, salah satu penemu alat TeleCTG, mengutarakan bahwa cara kerja alat ini sederhana. Ibu hamil dideteksi pakai TeleCTG, lalu hasilnya dikirim pakai aplikasi WhatsApp (WA) kepada dokter ahli kandungan di rumah sakit besar.

Dari data yang dikumpulkan TeleCTG, kemudian dianalisa dan didiagnosa oleh dokter kandungan untuk menemukan gangguan atau kelainan. Nah, jika ditemukan ada gangguan stunting atau tumbuh kembang janin buruk, maka dokter memberi rekomendasi solusi penyembuhan.

Masih dalam kesempatan yang sama, Roy Maningkas sebagai Penasehat RBUI, ikut menambahkan terkait target Baksoskes di Bukit Duri, Jakarta Selatan ini menyasar 200 warga. Seperti biasa, warga diukur tekanan darah, cek kadar gula darah, asam urat dan kolesterol. Jika ditemukan gangguan kesehatan, warga diarahkan konsultasi dengan dokter lalu diberi obat dan vitamin sesuai keluhan.

Pada pelaksanaan kegiatan Baksoskes kali ini, RBUI juga menurunkan 2 mobil Rumah Sehat Kelililing, 3 dokter, 4 perawat (Nakes) dan empat peracik obat (apoteker). Mereka dibantu sekitar 50 relawan RBUI yang mempersiapkan kegiatan mulia ini beberapa hari sebelumnya.

Sementara itu Ketua Badan Kesehatan Indonesia Raya (Kesira) DPP Partai Gerindra, dr Benyamin P Octavianus Sp.P FISR, mengatakan bahwa kerjasama Baksoskes dengan RBUI bakal terus digalang di sejumlah daerah. “Baksos kesehatan ini sesuai misi Asta Cita (delapan misi) keempat yang digaungkan Paslon Capres/Cawapres Prabowo – Gibran,” ucap dia.

Terkait Asta Cita dari pasangan Prabowo – Gibran antara lain meliputi untuk memperkuat pembangunan SDM, sains, teknologi, pendidikan dan kesehatan. Termasuk memperkuat peran perempuan, pemuda serta penyandang disabilitas. © (RED/REL/AGUS SANTOSA)

Related posts

Perluas Silaturahmi ke Ulama Jakarta, PRAM – RANO Minta Doa Restu & Dukungan Supaya Target Menang Jadi Kenyataan

Dihadiri Cagub Ridwan Kamil, ADI KURNIA Bersama AKSI Berbagi 5000 Tebus Sembako Murah di Condet Jaktim

Bukan Hanya dari Tokoh Masyarakat Jakarta, PRAMONO – BANG DOEL Kantongi ‘Peluru Emas’ Dukungan Ulama & Habaib