JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta, Syarif, mendukung langkah Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang ingin membangun rumah susun (Rusun) di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Fasilitas ini dapat digunakan untuk merelokasi warga eks Kampung Bayam, Jakarta Utara yang kini masih bertahan di pelataran Kampung Susun Bayam (KSB).
“Maka itulah patut kita dukung ya! Karena, itu kan program bagus,” kata Syarif yang juga Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini, Kamis (25/1/2024) kemarin.
Dalam pandangannya, kehadiran Rusun Tanjung Priok dapat menyebar hunian berkualitas yang dibangun pemerintah daerah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Selama ini pembangunan Rusun difokuskan ke daerah-daerah perbatasan, sebagai contoh di Jakarta Utara seperti di Cilincing dan Penjaringan.
“Sedangkan harga tanah yang mahal tuh membuat perencanaan pembangunan Rusun di wilayah timur bagian Jakarta Utara tidak pernah jalan, tapi dari barat Jakarta Utara sudah banyak. Oleh karenanya, kalau Pak Heru mau bangun Rusun di Tanjung Priok, itu good job (pekerjaan bagus),” ujar Syarif members pujian.
Dikatakannya bahwa konsep pembangunan KSB bukan untuk MBR, tetapi sebagai Hunian Pekerja Pendukung Operasional (HPPO) Jakarta International Stadium (JIS). Warga eks Kampung Bayam harus bersedia bekerja di JIS, sambil memanfaatkan lahan yang ada sebagai urban farming selama tinggal di KSB.
Lebih lanjut Syarif mengatakan bahwa lahan tersebut sebetulnya milik Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta. Sementra pihak yang membangun adalah PT Jakarta Propertindo atau Jakpro (Perseroda).
Kendati keduanya dibawah Pemprov DKI Jakarta, tapi pengalihan aset dari Jakpro ke Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) sebagai pengelola Rusun memerlukan waktu dan proses panjang.
“Namun waktunya nggak sebentar dan aturannya menjelaskan ada kajian. Ada tim Dan memang prosesnya seperti itu,” imbuhnya.
Di sisi lain, Syarif juga menyarankan kepada Jakpro untuk melibatkan tokoh masyarakat seperti mantan Gubernur DKI Jakarta dua periode (2007-2017) Sutiyoso atau Bang Yos. Dia meyakini, sosok Bang Yos bakal dihormati dan mampu meredam polemik, karena pengalamannya di dunia militer.
” Saat di era (Bang Yos) perundingan perang saja bisa, cegah GAM (Gerakan Aceh Merdeka) saja bisa masak yang begitu (polemik JIS) nggak bisa. Saya sering mengibaratkan begitu, iya dong karena peperangan saja bisa diatasi, gimana yang urusannya beginian,” tutur dia.
Makanya, Syarif meminta kepada warga Kampung Bayam agar menahan diri dengan tidak tersulut emosi. Pembahasan mengenai hal ini kerap deadlock karena masing-masing pihak memiliki argumennya tersendiri. “Justru, saya menyarankan ada mediator, orangtua misalnya Bang Yos ikut turun. Kayak gitu kan bisa didengar dari kedua belah pihak,” paparnya.
Pada bagian lain lagi, Syarif juga menyarankan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi agar menggunakan pendekatan seperti Presiden Jokowi dalam penyelesaian masalah. Salah satunya adalah ajak warga Kampung Bayam berdialog secara pribadi lewat ngopi atau makan bareng.
“Saya sudah menyarankan untuk kopi bareng dan diketuk dari hati ke hati, pasti mencair suasananya. Kalau saya diundang untuk menjembatani saya siap, tapi kan sampai sekarang saya belum diundang untuk menjembatani,” tutupnya.
Patut diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun Rusun baru di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hal itu diutarakan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam upaya memberikan alternatif hunian layak bagi warga Jakarta, termasuk warga eks Kampung Bayam.
“Bahkan, kami terus berdiskusi untuk bisa mendapatkan solusi yang tepat dan terbaik. Maka dari itu, Pemerintah Daerah akan membangun rumah susun di Kecamatan Tanjung Priok, kurang lebih bisa 150 sampai 200 unit. Hunian itu diperuntukkan bagi warga terprogram dan warga Kampung Bayam,” tegas Heru Budi di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Rabu (24/1/2024) sebelumnya.
Untuk pembangunan Rusun, disebut Heru Budi, telah melalui diskusi dan kajian dengan berbagai pihak. Bahkan dirinya dan jajaran Pemrov DKI Jakarta tidak mengabaikan, melainkan akan memberikan solusi yang terbaik bagi warga.
“Saya, selaku Pj Gubernur DKI Jakarta, ingin memberikan yang terbaik untuk warga, maka saya harus berpikir (matang). Tidak bisa sembarang menyatakan statement. Di akhir tahun 2025 rencananya sudah selesai pembangunan rusun di wilayah Tanjung Priok, silakan warga Kampung Bayam menempati rusun yang memang fasilitasnya cukup memadai. Saya tekankan, saya sudah mendengarkan keluhan, saya tidak mengabaikan, dan saya berpikir memberikan solusi yang terbaik untuk warga,” ungkapnya.
Terkait pembangunan Rusun baru akan memakan waktu selama satu tahun. Untuk itu, Pj Gubernur DKI Jakarta juga meminta warga bersabar. Ia menyarankan warga memilih dan menempati hunian yang sudah tersedia, seperti di Rusun Nagrak, Rusun Tanah Pasir, dan Rusun Pasar Rumput.
“Sebab, kalau di rumah susun fasilitasnya memadai. Ada posyandu, kita bisa kontrol kesehatan. Ada sekolah, anak-anak sekolah bisa terintegrasi, ada tempat bermain. Ada juga transportasi umum. Selain itu, tersedia air bersih dan listrik yang terjangkau, serta Wi-Fi gratis. Sebelumnya, kami sudah fasilitasi 35 KK warga eks Kampung Bayam ke Rusun Nagrak. Warga silakan memilih yang terbaik,” katanya, mengakhiri. © (RED/AGUS SANTOSA)