Selain Capres Ganjar, ANIES Kompak Soroti & Kritik Pedas Penyaluran Bansos Presiden Jokowi Ditengah Proses Pemilu 2024

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Masih soal ‘Debat Capres 2024‘ ke-5 yang dihelat Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jakarta Convention Center (JCC) tadi malam (Minggu 4 Pebruari) ternyata tetap menjadi daya tarik atau antusiasme bagi masyarakat luas untuk menyaksikannya dengan seksama.

Kendati rada kurang memanas, seperti dalam gelaran serupa sebelum-sebelumnya di ‘Debat Capres‘ (1 & 3) atau ‘Debat Cawapres‘ (2 & 4) – setidaknya dapat memenuhi rasa penasaran publik untuk mengetahui sejauh mana kapasitas pemikiran serta visi misi yang mereka sampaikan untuk membawa Indonesia kedepan?

Dalam ‘Debat Capres’ ke-5, justru terdengar kalimat antara ketiga Capres yang hadir, mengungkapkan kata sepakat dari masing-masing gagasan yang dilontarkan. Namun berbeda dengan Capres 03 Ganjar Pranowo, saat mengajukan pertanyaan kepada Capres 01 Anies Baswedan, terkait penyaluran bantuan sosial (Bansos) oleh Pemerintah.

Dalam kaitan itu tentu saja menyasar kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sampai obral bagi-bagi Bansos di depan Istana Negara. Sedangkan penerimanya yang notabene kalangan pemilik kendaraan. Atau secara masif menyalurkan Bansos ke sejumlah daerah justru ditengah proses Pemilu 2024 atau jelang sebulan terakhir pencoblosan berlangsung.

Sementara tak bisa dipungkiri bahwa penyaluran Bansos itu diduga karena punya kepentingan tertentu. Dimana salah satu putra Presiden Jokowi, ikut dalam proses Pemilu 2024 ini, yakni sebagai calon wakil presiden (Cawapres). Warga masyarakat yang sudah ‘sadar politik‘ pasti tahu akan niat dibalik itu.

Namun ada hal menarik, krusial dan patut jadi renungan – manakala dalam sesi tanya jawab antar Capres 03 Ganjar Pranowo bertanya kepada Capres 01 Anies Baswedan, terkait soal tata kelola Bansos supaya tepat sasaran.

Pak Anies, ini kan lagi ramai, kita mau tanya soal Bansos. Menurut saya, Bansos ini adalah kewajiban negara dan rakyat berhak mendapatkannya. Karena banyak klaim yang diberikan seolah-olah ini adalah bantuan orang per orang atau kelompok. Nah, bagaimana menuru Pak Anies soal tata kelola Bansos agar tidak saling klaim, tepat sasaran dan tidak menimbulkan kecemburuan,” ucap Ganjar.

Melalui kesempatan itu, Capres 01 pun memberikan jawaban telak dan sekaligus sebagai kritik pedas. Dipaparkan Anies semua pihak harus menyadari bahwa yang disebut sebagai Bansos adalah bantuan untuk si penerima. Bukan bantuan untuk si pemberi. Pasalnya, Bansos diberikan sesuai dengan kebutuhan si penerima.

Selanjutnya, ditegaskan Anies lebih lanjut, pemberian Bansos juga harus dilakukan dengan jadwal yang tepat. Artislnya, tidak bisa langsung tiba-tiba ‘dirapel’ untuk kebutuhan selama 3 bulan.

“Jadi, disesuaikan saja dengan kebutuhan penerima. Juga sesuai jadwal. Begitulah mekanisme menyalurkan Bansos, jika tanpa pamrih,” ujar Anies.

Bagaimana biar tepat sasaran? Anies melanjutkan pendapatnya bahwa pendataan penerima Bansos harus melibatkan RT/RW, Karang Taruna dan juga semua elemen yang ada di Desa/Kelurahan. Dengan demikian, data tersebut bisa dipastikan tepat sasaran.

Baik Capres 03 Ganjar Pranowo maupun Capres 01 Anies Baswedan, bersepakat bahwa mekanisme penyaluran Bansos harus dilakukan secara benar dan tepat sasaran. © RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Dihadiri Cagub Ridwan Kamil, ADI KURNIA Bersama AKSI Berbagi 5000 Sembako Murah di Condet Jaktim

Bukan Hanya dari Tokoh Masyarakat Jakarta, PRAMONO – BANG DOEL Kantongi ‘Peluru Emas’ Dukungan Ulama & Habaib

Yapena Rayakan Hari Anak Sedunia,      HJ ERNA SANTOSO Sekaligus Santuni Sekolah PAUD Gratis di Pisangan Baru Jaktim