JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Upaya optimalisasi pengolahan sampah terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Bahkan, langkah pengurangan beban sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang dengan teknologi tepat guna, dipilih agar menciptakan lingkungan yang lebih seimbang dan berkelanjutan di Kota Jakarta.
Karena itulah, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono langsung mengapresiasi jajaran Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta yang terus berupaya mengurangi sampah di sumber, tentu dengan membangun Tempat Pengolahan Sampah Sementara Reduce, Reuse dan Recycle (TPSS 3R), di Jalan Siaga, Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Saat meresmikan TPSS 3R tersebut pada Jumat (16/2/2024) kemarin, Heru Budi mengatakan bahwa pengolahan sampah di sumber merupakan salah satu program proritas Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.
“Jadi, ini merupakan salah satu program unggulan dari Pemprov DKI yang akan diduplikasikan di setiap kecamatan, sehingga sampah di Jakarta langsung bisa diolah di dalam kota. TPSS 3R ini bisa memproses sampah sebanyak 50 ton per hari,” paparnya.
Masih dalam keterangannya, Heru Budi menyebutkan bahwa hasil akhir pengolahan sampah diminati oleh off taker yang selama ini bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta. Setelah melalui proses pengeringan, sampah yang telah diproses kemudian akan dikirim ke perusahaan pembeli.
Selanjutnya, Heru Budi berharap agar upaya yang dijalankan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta dalam mengurangi sampah dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga, dapat berdampak positif pada pengurangan pengangkutan sampah dan mampu memperpanjang masa pelayanan TPST Bantargebang.
“Namun untuk mewujudkan kota berskala global, pengelolaan sampah di Jakarta harus berorientasi pada pengurangan, daur ulang serta pemanfaatan kembali (Reduce, Reuse, Recycle/3R),” tutupnya.
Dalam kesempatan sama Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa pembangunan TPSS 3R ini merupakan inovasi pengelolaan sampah di Jakarta. “Pada masa lalu, sampah hanya transit di Tempat Pembuangan Sampah Sementara dan berakhir di TPST Bantargebang, sekarang sudah bisa diolah dan dimanfaatkan di sumber dengan TPSS 3R ini,” ucap dia.
Dijelaskan Asep bahwa TPSS 3R ini dilengkapi dengan pengelolaan sampah berkapasitas pengolahan hingga 50 ton sampah/hari. Kemudian, mampu menghasilkan Refused Derived Fuel (RDF) atau Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) yang akan disuplai ke PLN dan industri semen selaku off taker.
“TPS 3R mampu memproduksi 20 ton RDF per hari. Infrastruktur ini semuanya karya anak bangsa, bisa menunjang langkah strategis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta dalam pengelolaan lingkungan, khususnya dalam masalah sampah,” kata Asep, mengakhiri. © RED/AGUS SANTOSA