OLEH : SUGIYANTO (SGY) EMIK
PEMILIHAN Presiden (Pilpres) 2024 telah berakhir. Tentang hasil akhir siapa yang terpilih segera diketahui dan bakal diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Meski boleh jadi nantinya berproses dengan adanya gugatan terhadap hasil Pemilu Serentak yang sudah berlangsung secara aman dan sukses.
Namun setelahnya yakni pasca pelaksanaan Pilpres 2024, justru sekaranglah saat yang tepat bagi Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, segera melakukan pembaruan total terhadap para atau jajaran Direksi dan Komisaris BUMD DKI Jakarta. Karena, sebelumnya diangkat oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan.
Tentu saja keberanian terhadap langkah tersebut, sangatlah relevan mengingat masa jabatan Heru Budi berakhir dan akan memasuki dua tahun sejak dilantik pada 17 Oktober 2022 lalu. Dan, melakukan langkah pembaruan itu sendiri, menjadi krusial untuk memastikan kemajuan dan perkembangan yang berkelanjutan bagi BUMD DKI Jakarta.
Bukan hanya itu saja. Menurut hemat saya, upaya penyegaran menyeluruh pada para Direksi dan Komisaris BUMD di DKI Jakarta menjadi sangat penting, terutama setelah berakhirnya Pilpres 2024. Sehingga Heru Budi bisa lebih leluasa dalam mengambil keputusan.
Sejatinya memang sangat beralasan jika sebelumnya Pj Gubernur Heru Budi merasa dilema dalam melakukan pergantian di BUMD DKI Jakarta. Potensi tudingan sentimen atau anggapan ketidaksetujuan Heru Budi terhadap Calon Presiden atau Capres Anies Rasyid Baswedan, bisa muncul di masyarakat.
Meskipun Pj Gubernur Heru Budi tidak melakukan pergantian menyeluruh pada Direksi dan Komisaris BUMD di DKI Jakarta yang diangkat oleh eks Gubernur Anies, tetap ada dilema. Heru Budi dianggap kurang tegas, karena timbul kecurigaan publik yang menganggap mereka mungkin membantu kampanye Capres Anies Baswedan secara diam-diam.
Dalam konteks ini, di antara para Direksi dan Komisaris BUMD yang memerlukan penyegaran segera adalah di BUMD PAM JAYA. Beberapa hari lalu, PAM Jaya menerima keluhan mengenai pasokan air dari Marzuki Alie!
Bahkan, keluhan tersebut menjadi sorotan publik, setelah disampaikan oleh Marzuki Alie melalui akun Linimasa X @marzukialie_MA. Permasalahan ini mengejutkan masyarakat Jakarta karena PAM Jaya dianggap dapat mengatasi masalah air di Jakarta, namun kenyataannya masih terdapat keluhan yang cukup signifikan. Hal kondisi ini cukup untuk bisa dijadikan dasar perombakan tersebut.
Tentunya sebagai langkah strategis, Pj Gubernur Heru Budi, sangat penting memutuskan untuk cepat melakukan perombakan total di jajaran Pimpinan Direksi dan Komisaris BUMD tersebut. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi, transparansi dan kinerja perusahaan milik daerah.
Pada bagian lain lagi, pergantian total diharapkan dapat memastikan manajemen yang berkualitas. Langkah ini pada gilirannya akan meningkatkan kontribusi BUMD terhadap pembangunan ekonomi daerah secara signifikan.
Perombakan dan penyegaran total para Direksi dan Komisaris BUMD, juga dapat memperkuat manajemen dan adaptasi terhadap dinamika bisnis. Diharapkan dapat menjadi pendorong kemandirian BUMD di DKI Jakarta.
Langkah penyegaran ini juga bisa membuka peluang untuk menghadirkan pemimpin baru dengan visi segar dan keterampilan terkini. Diharapkan bisa memposisikan BUMD Jakarta untuk mampu mengatasi tantangan bisnis yang berkembang pesat.
Dengan demikian, langkah pembaharuan dan penyegaran para Direksi dan Komisaris di BUMD DKI Jakarta itu nanti, diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
Bagian terakhir, yakni dengan komitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah menjadi prinsip utama. Oleh karenanya, publik menunggu keberanian dan ketegasan Pj Gubernur DKI Jakarta. Bravo, Heru Budi Hartono dan Bravo BUMD DKI Jakarta! (***/goes)
(PENULIS : SUGIYANTO (SGY) EMIK adalah Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat) dan Pengamat Kebijakan Publik, kini tinggal di Jakarta)