JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Di momentum bulan suci Ramadhan 1445 H, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang didampingi Staf Khusus Presiden RI Angkie Yudistia melakukan ‘Ngabuburit‘ bersama 25 penyandang disabilitas dari komunitas difabel Yayasan Menembus Batas, Senin (25/3/2024)
Saat melakukan ‘Ngabuburit‘, Heru Budi dengan menggunakan transportasi Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke Stasiun Istora Mandiri. Namun sebelumnya, komunitas difabel tersebut telah menjajal LRT Jakarta dan ikut mencoba Kartu Layanan Gratis (KLG) bagi penyandang disabilitas dengan menaiki bus Transjakarta.
“Pada sore hari ini, saya bersama Staf Khusus Presiden yang banyak membantu masyarakat disabilitas, Angkie Yudistia.dan teman-teman difabel, menggunakan transportasi publik di Jakarta. Selama beberapa hari ini, mereka telah mencoba transportasi publik di DKI Jakarta, seperti LRT Jakarta dan Transjakarta. Sedangkan untuk hari ini menggunakan MRT Jakarta,” katanya.
Karena itulah, Heru Budi menegaskan dukungnya terhadap kegiatan yang dilakukan komunitas difabel. Selain dapat membiasakan warga penyandang disabilitas menggunakan transportasi publik, tentunya melalui kegiatan ini dapat sekaligus membuat mereka memahami integrasi transportasi publik di Jakarta yang telah dilengkapi berbagai fasilitas pendukung bagi difabel.
“Jadi, kegiatan ini diharapkan dapat mempromosikan bahwa penggunaan transportasi publik di Jakarta dan tidak lagi perlu pakai kartu. Namun bisa menggunakan aplikasi JakLingko. Memang teman-teman disabilitas mengusulkan untuk menggunakan aplikasi tersebut, karena lebih memudahkan. Malah tinggal digunakan melalui handphone masing-masing,” tuturnya, lagi.
Selanjutnya, Pj Gubernur DKI Jakarta juga mengharapkan pengalaman mereka dalam menggunakan transportasi publik. Baik itu LRT Jakarta, Transjakarta dan MRT Jakarta dengan aplikasi JakLingko dapat disosialisasikan kepada teman-teman penyandang disabilitas lainnya. Sehingga, semakin banyak masyarakat difabel dengan mudah menggunakan transportasi publik untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Kembali ditegaskan Heru Budi bahwa Pemprov DKI Jakarta terus berkomitmen meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum. Hal ini dapat diwujudkan dengan memperkenalkan transportasi umum pada seluruh elemen masyarakat, termasuk para penyandang disabilitas.
Dalam kesempatan yang sama, Angkie Yudistia pun mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang telah mengimplementasikan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 70 Tahun 2029 tentang Perlindungan Hak Penyandang Disabilitas. Salah satunya, memberikan aksesibilitas layanan transportasi publik yang ramah terhadap penyandang disabilitas.
“Hasilnya, tentu hari ini adalah bukti konkret dan nyata bahwa Pemprov DKI telah mengimplementasikan peraturan tersebut dengan baik. Kita mendengar langsung dari teman-teman disabilitas, mereka baru pertama kali naik MRT Jakarta,” tegas Angkie.
Terhadap para penyandang disabilitas, Angkie tak lupa menitipkan pesan agar fasilitas transportasi publik yang ramah terhadap penyandang disabilitas dapat dipergunakan sebaik-baiknya. Sehingga, mereka dapat semakin mandiri, baik secara kehidupan sehari-hari maupun ekonomi.
Melalui kegiatan tersebut, komunitas difabel mendapatkan edukasi dan pengalaman menggunakan transportasi multimoda yang telah terintegrasi, baik integrasi secara fisik maupun sistem pembayaran. Integrasi fisik mendukung mobilitas para difabel saat berpindah moda transportasi, dengan fasilitas yang ramah disabilitas, seperati blok taktil petunjuk jalan, ramp, pintu khusus, hingga lift prioritas. Bahkan di dalam perjalanan ini, mereka juga mendapatkan pengalaman sistem pembayaran tarif integrasi dan uji coba terbatas Account Based Ticketing (ABT) pada aplikasi JakLingko.
Bagi para difabel peserta ‘Ngabuburit‘ ini telah terdaftar sebagai penerima Kartu Layanan Gratis (KLG) Transjakarta dengan status aktif. Mereka mencoba fitur ABT pada kesempatan ini dan mendapat tarif khusus Rp 0 saat naik Transjakarta.
Patut diketahui pula bahwa Kartu Layanan Gratis (KLG) merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan inklusivitas bagi penyandang disabilitas yang menggunakan transportasi umum agar lebih terjangkau, aman, dan nyaman. Melalui Account Based Ticketing (ABT) yang saat ini masih dilakukan uji coba secara bertahap, memungkinkan implementasi diferensiasi tarif khusus angkutan umum bagi golongan tertentu, seperti difabel saat menggunakan transportasi umum. © RED/PBK/ AGUS SANTOSA