JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Dalam kaitan suksesnya hajatan Indonesia Fashion (IFW) 2024 yang berlangsung selama lima hari di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Sosialita Novita Emilda pun memberikan acungan dua jempol. Sebab, menurutnya, pameran busana yang menampilkan hasil karya dari sejumlah desainer papan atas tersebut menunjukkan kelasnya Indonesia di mata dunia.
“Terus terang saya salut dan bangga terhadap hajatan IFW yang digelar dengan meriah dan berkelas,” ucap Novita disela-sela mengujungi hajatan festival di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2024).
Dikatakan Novita lebih lanjut bahwa festival busana yang digelar dari tanggal 27 sampai 31 Maret 2024 itu, sangat diminati masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia maupun luar negeri.
“Jadi, semuanya tampak menikmati berbagai rangkaian acara yang dikemas dengan apik,” sambung wanita pengusaha yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Duta Topkey Energi di bilangan Pluit, Jakarta Utara.
Sedangkan bagi Novita sendiri, mengaku sangat tertarik dengan rancangan busana yang memadukan antar unsur tradisional dan modern. “Banyak sekali, busana koleksi dari sejumlah desainer papan atas yang mengkombinasikan konsep klasik dengan modern. Konsep klasik yang merupakan warisan leluhur kita wajib dieksplorasi secara terus-menerus sebagai wujud cinta budaya Nusantara,” kata sosialita yang aktif di berbagai kegiatan sosial maupun keagamaan.
Dalam kesempatan itu pula, Novita pun memberikan ucapan selamat kepada Presiden Indonesia Fashion Week (IFW) Poppy Dharsono dan koleganya yang sukses menggelar IFW 2024.
Bahkan ditengah kesibukannya, Novita sengaja datang ke IFW untuk melihat perkembangan dunia fashion di Indonesia serta ingin bersilaturahmi dengan sejumlah desainer kondang yang turut memeriahkan acara tersebut.
“Menurut penilai saya pribadi, pada umumnya para desainer Indonesia memiliki khas unik tersendiri. Semua karyanya terlihat indah dan menarik yang cocok dikenakan oleh orang Asia maupun Eropa. Khususnya saya lebih menghargai busana yang mengandung unsur tradisional yang mana desainer berusaha mengangkat karya seni leluhur,” urai Novita yang mengenakan busana konsep Ethnic Chino Seri hasil rancangan desainer Imelda Kartini.
Tak heran jika Novita juga sangat terkesan dengan sejumlah koleksi busana hasil kreasi perancang papan atas seperti Ivan Gunawan, Tina Andrean dan Irwan Tirta.
“Jelas, karya-karya mereka tampak indah dan berkelas. Ada sejumlah busana dengan sentuhan tradisional bercampur dengan gaya modern, sehingga karya tersebut sangat menarik perhatian generasi muda masa kini,” kata Novita yang berharap agar para desainer Indonesia agar lebih banyak menampilkan seni klasik tradisional yang sangar beragam.
Menutup keterangannya, Novita bilang bahwa mengenai busana warna dominan putih dan biru yang dikenakannya adalah konsep Ethnic Chino Seri yang merupakan trend seni pada abad ke-17-18 di zaman perdagangan Eropa dan China. Untuk Ethnic Chino Seri ini dulu sangat fenomenal pada era perdagangan Eropa-China sekitar 300 tahun lalu.
“Namun saya tertarik sekali terhadap koleksi perancang Imelda Kartini dan katanya cocok untuk tubuh saya. Ya sudah, akhirnya saya pakai gaun ini dan memang rasanya juga nyaman,” pungkas Novita yang tampak cantik dan anggun mengenakan busana klasik tersebut. Karenanya, ia juga mengkoleksi busana-busana mewah dari sejumlah desainer ternama dengan berbagai mode yang indah. © RED/REL/AGUS SANTOSA