BEKASI (POSBERITAKOTA) – Tak terasa bahwa perjalanan bulan suci Ramadhan 1445 Hijriyah/2024 Masehi ini sudah memasuki penghujung sepuluh hari terakhir. Tentu banyak keistimewaan didapat, manakala kita sebagai umat Muslim yang tengah menjalani kewajiban berpuasa, juga dibarengi dengan kualitas keimanan dan ketaqwaan.
Begitulah kalimat pembuka dari Ustadz H. Rahmat Hidayat S.Pd.I dalam ceramahnya sebelum memasuki pelaksanaan Sholat Taraweh bersama ratusan jamaah pada malam ke-20 Ramadhan 1445 Hijriyah, bertempat di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan Villa, Gading Harapan (VGH) Gerbang Timur, Kebalen, Babelan, Bekasi, Sabtu (30/3/2024) malam.
Disebutkan Ustadz H. Rahmat lebih lanjut bahwa ada beberapa hal untuk kita saling berbagi ilmu. Tentu sekaligus bisa jadi pengingat khususnya bagi para jamaah. Apa itu? Di antara perbuatan yang ringan kelihatannya, tapi bisa berakibat fatal bagi kehidupan kita kelak (nantinya-red).
“Telat atau terlambat sering menjadi kebiasaan kita yang kelihatannya sangat sepele sekali. Tapi, tunggu dulu, justru karena telat atau terlambat malah akan banyak konsekuensinya,” kata dia melalui ceramahnya yang lugas dan komunikatif.
Coba saja, ditambahkan Ustadz H Rahmat, seperti kalau diri kita telat atau terlambat makan – risiko dan konsekuensinya bisa kena penyakit Magh. “Termasuk kalau kurang maupun telat tidur, kepala bisa keleyengan (pusing). Begitu pula kalau telat kawin, pasti dapat mengundang penilaian miring dan banyak lagi contoh lainnya,” urai dia, panjang lebar.
Namun disebutkan lagi bahwa ada hal yang tak boleh disepelekan, karena urusannya terkait langsung dengan Allah SWT. “Kita jangan menunda-nunda kewajiban sholat fardhu 5 waktu. Apalagi jika waktunya sudah tiba. Cari mushola atau masjid, segerakan menunaikan sholat. Lebih bagus melakukannya secara berjamaah,” ucap Ustadz H. Rahmat, lagi.
Menurutnya apa yang dikatakan Rasulullah/Baginda Nabi Muhammad SAW, apabila ada satu kaum semua melakukan serba telat, sesungguhnya semua kehidupan di dunia selalu serba telat. Termasuk dalam segala urusan. “Jadi, sebenarnya diri kita sendirilah yang menjadi penyebab. Sumber masalah dari kita.”
Selanjutnya juga digambarkan Ustadz H. Rahmad, berbeda jika melaksanakan sholat dengan tepat waktu. Bahkan, sebaiknya datang ke masjid sebelum adzan berkumandang. “Nah jika urusan akherat diutamakan, maka untuk urusan dunia, sebelum kita minta lewat doa justru sudah dipenuhi lebih dulu oleh Allah SWT,” paparnya.
Dikisahkan bahwa ada seseorang rajin sholat, tapi malah sedang siap-siap bakal dimasukkan ke dalam neraka. Tiba-tiba ada makhluk yang bersih datang sebagai penolong. Makhluk bersih itu tadi wujud dari amal sholehnya. Akhirnya si pulan bisa masuk surga.
Pada bagian akhir, Ustadz H. Rahmat bilang mumpung ini diingatkan di bulan suci Ramadhan. Kerjakan perintah wajib berpuasa. Begitu pun sholatnya. Jika puasa jalan dan sholat ditinggalkan, itu jelas salah. “Sebab, ibarat HP, sholat itu adalah passwordnya. Dari situ, agar diri kita bisa mengakses kesemua,” pungkas ceramahnya. © RED/PBK/AGUS SANTOSA