Bersama H Syaefuddin, SOSOK PENGUSAHA H CIPTO Punya Tekad Wujudkan Masyarakat Indramayu Bisa Makan Rumbah & Lotek di Dalam Pesawat

INDRAMAYU (POSBERITAKOTA) – Kolaborasi usaha antara H Syaefudin yang saat ini menjadi Ketua DPRD Indramayu dengan sang kakak misan, H Cipto selaku pengusaha sukses akan mewujudkan mimpi Wong Dermayu (Warga Indramayu) bisa makan rumbah dan lotek di dalam pesawat terbang.

Lalu pertanyaannya, apakah mungkin? Ya mungkin saja. Apalagi pesawat terbang (bekas) yang dimaksud itu saat ini sudah benar-benar dihadirkan H Cipto di lahan tanah miliknya yang cukup luas di blok Toang Pindangan, Desa Panyindangan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Tak tanggung-tanggung, H Cipto sengaja mendatangkan dua unit pesawat terbang sekaligus.

Menurut H Syaefudin, kehadiran dua unit pesawat terbang itu akan menjadi ikon wisata baru di Indramayu. Dua unit pesawat tadi katanya diangkut dari Tangerang ke Indramayu menggunakan kendaraan berat dalam keadaan beberapa part atau bagiannya terurai atau dilepas.

Sesampai di Indramayu, dua unit pesawat terbang eks Merpati Air itu akan dirakit, dibersihkan dan dicat kembali sehingga bentuknya menyerupai pesawat-pesawat lain yang masih aktif terbang.

Menurut H Syaefudin, dua pesawat terbang itu nantinya akan menjadi tempat kuliner. Konsep kulinernya diharapkan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Indramayu.

Usaha kuliner di dalam dua pesawat terbang itu dibedakan kelasnya. Satu pesawat untuk kuliner masyarakat ekonomi lemah atau wong cilik dengan budget murah meriah. Sedangkan pesawat kedua untuk kuliner masyarakat ekonomi menengah ke atas.

Sehingga baik masyarakat ekonomi lemah dan sebagainya sama-sama bisa menikmati kuliner di dalam pesawat terbang.

H Cipto, pengusaha sukses di Indramayu mengungkapkan, awalnya punya pengalaman mampir di salah satu restoran pesawat terbang di Cirebon. Dari sana memunculkan ide membuat usaha serupa di Indramayu.

Konsep sajian kulinernya dibedakan. Sehingga seluruh masyarakat bisa menikmati kuliner sambil duduk di dalam pesawat.

Setelah muncul ide itu, H Cipto menghubungi relasi. Mencari tahu apakah ada pesawat terbang (bekas) yang bisa dibeli dan langsung diangkut ke Indramayu.

Ternyata katanya ada orang yang mengabarkan bahwa ada tiga unit pesawat yang bisa dipindahtangankan.

H Cipto kemudian melakukan survey ke lokasi. Hasilnya memang sesuai harapan. Ia berniat memiliki dua dari tiga pesawat terbang itu.

Setelah harganya disepakati, dua pesawat diangkut menggunakan kendaraan berat. Sebelum diangkut, beberapa part atau bagian pesawat, seperti sayap, body, ekor dilepas terlebih dahulu. Hal itu untuk memudahkan transportasi menggunakan jalur darat.
Sekarang, dua unit pesawat sudah sampai ke Indramayu.

H Cipto ingin membuat konsep usaha kuliner menyesuaikan situasi masyarakat, sehingga bisa dinikmati seluruh masyarakat.

Sebab itulah, dibuatlah konsep sajian kuliner yang dibedaka menurut kelas. Hal ini sesuai dengan tarif penerbangan. Ada kelas ekonomi, ada kelas bisnis, VIP dan sebagainya. Untuk rakyat biasa, tempat kulinernya khusus di satu pesawat. Kelas lainnya di pesawat yang berbeda.

Makanya, ujar H Cipto disiapkan menu makanan khas Indramayu yang sudah akrab atau biasa dinikmati masyarakat . “Ada rumbah, lotek, ikan bakar, pindang gombyang dan sebagainya” katanya, menutup obrolannya. © RED/PBK/TARYANI /EDITOR : GOES

Related posts

Aneh Pelapor Tak di ‘BAP’, KUASA HUKUM AKHMAD TAUFIK SH : “Perkaranya Ini Jelas Menabrak KUHP”

Tagih Janji Developer, WARGA PENGHUNI Cluster Beryl Permata Tangerang Keberatan Taman RTH Beralih Fungsi

Bakal Terus Tancap Gas, PROGRAM PTSL 2024 di Indramayu Kejar Target Harus Rampungkan 53 Ribu Bidang