JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Masalah penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, diabetes dan kanker telah menjadi penyebab utama kematian di DKI Jakarta. Faktor risiko utama penyakit tidak menular, seperti mengkonsumsi makanan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, merokok, stres dan konsumsi alkohol berlebihan, merupakan pola hidup urban yang berkontribusi terhadap meningkatnya prevalensi PTM.
Hasil dari skrining kesehatan yang dilakukan pada 2196 orang ASN Pemprov DKI Jakarta, didapatkan 66,9% ASN dengan gizi lebih (overweight dan obesitas), 37,8% ASN dengan hipertensi dan 9,8% dengan hiperglikemi. Overweight dan obesitas sering kali berhubungan dengan kurangnya
aktivitas fisik.
Kekurangan aktivitas fisik dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup yang sibuk, pekerjaan yang memerlukan banyak waktu di depan komputer, akses transportasi yang mudah sehingga tidak memerlukan aktivitas fisik yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan gaya hidup yang kurang aktif dan berkontribusi pada peningkatan angka overweight dan obesitas.
Oleh karena itu, Dinkes Provinsi DKI Jakarta berinisiatif untuk melakukan salah satu strategi dalam mempromosikan gaya hidup aktif dan sehat yang dikemas dalam kampanye Jakarta BERJAGA (bergerak, bekerja, berolahraga dan bahagia) dan merupakan Gerakan Jakarta menuju gaya hidup sehat menuju Kota Global.
Kampanye ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan mendorong perubahan perilaku di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI Jakarta, pegawai swasta, dan masyarakat usia produktif, untuk secara kolektif mencegah penyakit tidak menular yang meningkat akibat Sedentary Lifestyle melalui penerapan gaya hidup sehat yang aktif.
Kegiatan ini disertai dengan kick off yang diselenggarakan Minggu (28/4/2024) pagi, bertempat di Piazza Gandaria City dengan acara pencanangan agent of change sebanyak 25 orang yang terdiri dari ASN DKI Jakarta dan mengajak serta masyarakat, institusi pendidikan, swasta, influencer, disabilitas dan media dengan total pengunjung kurang lebih 5.000 orang termasuk pengunjung mall.
Melalui agent of change diharapkan dapat mendorong setiap individu untuk berkomitmen melakukan aktivitas fisik minimal 7500 langkah per hari, melakukan perubahan gaya hidup sehat dalam kehidupan professional, melaksanakan aktivitas fisik dalam lingkungan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional.
Acara pencanangan juga akan dimeriahkan dengan talkshow kesehatan, seremonial penyematan agent of change, pameran kesehatan, serta beberapa kegiatan antara lain; poundfit bersama penyandang disabilitas Indonesia, pemeriksaan mata dan pemberian kaca mata gratis, beauty class, beauty demo, art performance, cardio dance dan cooking demo.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi suatu kebiasaan sehat bagi seluruh masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit menular. Kebiasaan atau gaya hidup sehat tersebut tentu perlu dipantau dan dimonitoring sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai.
Salah satunya arahan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta drg. Ani Ruspitawati, MM, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta akan terus berkolaborasi dengan OPD terkait, pihak swasta dan institusi pendidikan – untuk melakukan diseminasi informasi terkait penyakit menular melalui berbagai kanal komunikasi yang tersedia.
Bahkan melalui kampanye ini, pihaknya berharap dapat memotivasi seluruh jajaran ASN dan masyarakat luas khususnya para pekerja untuk menjadi role model dalam menerapkan perubahan gaya hidup yang lebih sehat dan aktif, mendukung visi Gubernur DKI Jakarta dalam menciptakan masyarakat yang berenergi dan berkesejahteraan tinggi.
“Tentu dengan semangat kolektif dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan
mitra strategis. Bahkan dari Jakarta Berjaga, berharap dapat mewujudkan visi kota Jakarta sebagai Kota Global yang lebih sehat, aktif dan bahagia,” kata dr. Luigi, MPH selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. © RED/REL/AGUS SANTOSA