JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Dalam acara Penyuluhan Penyalahgunaan Narkoba bagi pelajar, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan pesan dan menghimbaunya agar menjauhi rokok dan Narkoba.
Sedangkan pada pelaksanaan acara yang diinisiasi oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi DKI Jakarta tersebut, diikuti tidak kurang 500 peserta dari 14 SMA dan SMK di Jakarta.
Saat memberi sambutan dihadapan ratusan siswa sekolah se-DKI Jakarta, Heru Budi menekankan bahwa Pemprov DKI Jakarta berkomitmen memberikan yang terbaik bagi generasi muda untuk menyiapkan Generasi Emas 2045 mendatang. Salah satu yang menjadi perhatian tentang larangan merokok kepada para siswa, termasuk rokok elektrik/vape.
“Sebab dari hasil data yang ada, Indonesia (masuk) peringkat ketiga dunia yang warganya merokok. Yang pertama kalau nggak salah Cina, kedua India dan ketiga adalah Indonesia. Maka itu secara bersama-sama dengan seluruh lapisan, kami Pemprov DKI Jakarta dan orangtua harus mencegah agar tidak merokok,” katanya di Auditorium Gedung PKK Melati, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (5/7/2024).
Bahkan secara khusus, Heru Budi juga ingin mengajak para orangtua untuk mendidik anak-anaknya yang masih pelajar. Sebab, orangtua mempunyai peranan penting untuk mengawasi agar anak tidak terjerumus dalam perilaku negatif yang berawal dari kebiasaan kurang baik, seperti merokok.
“Dalam hal ini beban kita sebagai orangtua sepertinya lebih berat. Karena, rokok elektrik itu lebih berbahaya. Menurut saya lebih rentan untuk dimasukkan cairan-cairan yang memang tidak patut digunakan,” tambahnya.
Heru Budi juga menjelaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta memiliki anggaran sebesar Rp 18,2 triliun untuk menjaga, membina serta meningkatkan taraf hidup warga melalui social safety net. Dana yang dikeluarkan salah satunya untuk Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi pelajar yang kurang mampu. Saat ini tercatat sebanyak 19 ribu warga telah merasakan manfaatnya.
“Makanya bagi adik-adik yang kedapatan merokok, termasuk rokok elektrik, maka itu akan saya cabut KJP-nya. Begitu pula untuk pelajar yang terlibat tawuran, juga saya akan cabut Kartu Jakarta Pintarnya,” katanya.
Tak hanya itu saja. Heru Budi menyoroti agar para siswa tidak terpapar Narkoba, pinjaman online (Pinjol) dan judi online (Judol). Salah satu upaya yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendata warga by name by address dan menyisir warga yang melakukan Pinjol maupun Judol.
”Jadi bagi pelajar yang ditemukan melakukan permainan, tapi termasuk Judol, pertama kalau bisa kita bina, lalu orangtua kita jelaskan. Jika tidak, terpaksa KJP-nya kami cabut, termasuk Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU)-nya,” ujar Heru Budi, lagi.
Sementara itu Pj Ketua TP PKK Provinsi DKI Jakarta, Mirdyanti, menuturkan bahwa melalui acara ini dilakukan untuk menambah wawasan para remaja dan terutama kepada pelajar. Yakni akan bahaya penyalahgunaan Narkoba, juga bertekad membentuk generasi muda Jakarta yang arif dan bijaksana dalam menyongsong masa depan.
“Dari mereka diharapkan mampu berkontribusi dalam pembangunan bangsa yang berkelanjutan,” harap Heru Budi. © RED/AGUS SANTOSA