Inovasi ‘Cemilan Pare’, KEPALA PUSKESMAS PONDOH DI INDRAMAYU Ternyata Bisa Mencegah Kehamilan Remaja

INDRAMAYU (POSBERITAKOTA) – Kehamilan pada usia muda atau remaja memiliki risiko tinggi. Antara lain adalah risiko kelahiran prematur, perdarahan saat persalinan dan bahkan hingga kematian ibu maupun bayi. Kehamilan pada remaja juga identik dengan kehamilan tidak dikehendaki dan aborsi tidak aman.

Untuk mengantisipasi hal itu, Puskesmas Pondoh Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu melakukan inovasi dengan mencetuskan kebijakan ‘Cemilan Pare’.

“Sedangka Cemilan Pare di sini, bukanlah cemilan makanan yang berasa pahit dari sayuran Pare. Namun Cemilan Pare merupakan sinonim dari Cegah Kehamilan Pada Remaja,” terang Kepala UPTD Puskesmas Pondoh, Raden Hesti Heryanti, Rabu (7/8/2024).

Dijelaskan lebih lanjut bahwa inovasi tersebut mendapat dukungan Bupati Indramayu, Nina Agustina bersama lintas sektoral dalam upaya meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, dampak/risiko kehamilan pada remaja serta peran remaja dalam upaya pencegahan kasus stunting.

Pada sisi lain, menurut Raden Hesti, mencegah anemia pada remaja putri dengan pemahaman kebiasaan yang baik. Yakni dengan cara mengkonsumsi vitamin tambah darah secara rutin.

Lebih jauh Raden Hesti menambahkan bahwa kegiatan ‘Cemilan Pare’ merupakan inovasi dari Puskesmas Pondoh dan sudah berjalan sejak tahun 2023 serta mendapat penghargaan dari Bappeda-Litbang Kabupaten Indramayu di tahun 2023 sebagai kegiatan inovasi terbaik kategori inisiasi.

Dalam pemaparkan berikutnya, Raden Hesti menyebutkan bahwa kegiatan ‘Cemilan Pare’ memiliki manfaat antara lain yaitu menambah wawasan dan pengetahuan remaja tentang stunting, bahaya kehamilan yang tidak diinginkan remaja, mencegah anemia pada remaja putri, serta membangun kesadaran remaja terhadap perannya sebagai agen perubahan cegah stunting.

Namun berdasarkan data kehamilan remaja Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu tahun 2022 Bidang Kesehatan Masyarakat, didapatkan angka kehamilan pada usia <20 tahun sebanyak 2.171 orang dan pada tahun 2023 sebanyak 2.106 orang.

Data kehamilan laporan tahunan KIA tahun 2021 kehamilan usia <20 tahun pada Puskesmas Pondoh, sebanyak 43 orang dan data laporan program KIA tahun 2023 kehamilan usia <20 tahun sebanyak 24 orang berdasarkan data laporan program Gizi UPTD Puskesmas Pondoh tahun 2023.

Sedangkan jumlah remaja putri yang mengalami anemia sebesar 51,03% yang merupakan permasalahan utama pada remaja putri di Indonesia. Resiko bagi remaja yang mengalami anemia jika dibiarkan terlalu lama, akan meningkatkan kemungkinan stunting di kemudian hari setelah menjadi dewasa dan orang tua.

Berbagai kegiatan dalam Cemilan Pare di antaranya; pemutaran video petunjuk teknis kegiatan Inovasi Cemilan Pare; Mengajukan pertanyaan terbuka dengan menggunakan sarana aplikasi mentimeter; Memberikan reward kepada kelompok yang interaktif; Minum tablet tambah darah bersama bagi remaja putri; Melakukan komitmen bersama peserta terkait peran remaja sebagai agen remaja cegah stunting.

“Sasaran inovasi Cemilan Pare adalah Remaja berusia 10-19 tahun termasuk siswa SD, SMP/MTS, SMA/SMK dan remaja putus sekolah. Secara khusus, Cemilan Pare bertujuan untuk menurunkan angka kasus stunting yang terjadi pada remaja sebesar 10% dan tahun seterusnya di wilayah Puskesmas Pondoh,” pungkas Raden Hesti. © RED/TARYANI/EDITOR : GOES

Related posts

Solusinya Keluarkan Semua Jurus, DKPP INDRAMAYU Bantu Petani Tanggulangi Kekeringan Tanam Padi Ko

Saat Liburan Maulid Nabi, JALUR PUNCAK Macet Total Karena Dibanjiri 150 Ribu Motor & Mobil

Terkait Lahan APL di Desa Bahodopi, LSM SABER KORUPSI Desak Aparat Melakukan Penegakan Hukum