JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Roda organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat segera menjalani babak baru, setelah Zulmansyah Sekedang terpilih jadi Ketua Umum (Ketum PWI Pusat) secara aklamasi lewat Kongres Luar Biasa (KLB) yang berlangsung demokratis di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Minggu (18/8/2024).
Berdasarkan hasil KLB PWI Pusat tersebut, Zulmansyah otomatis secara resmi menggantikan Hendry Ch Bangun, yakni untuk sisa masa waktu 2023-2028. Sedangkan KLB itu sendiri diselenggarakan ditengah ketegangan dan disharmonisasi organisasi yang terus diwarnai pemecatan pengurus dan pembekuan PWI Provinsi.
Seperti diketahui hingga berlangsungnya KLB, tercatat ada 4 PWI Provinsi yang sudah dibekukan, masing-masing PWI DKI Jakarta, PWI Riau, PWI Bangka Belitung dan PWI Banten. Beberapa PWI Provinsi lain justru diberi peringatan keras pertama sekaligus terakhir. Ketiganya adalah PWI Jabar, PWI Jatim dan PWI Sumbar.
Atas dasar itulah yang justru meningkatkan kebersamaan para peserta KLB PWI Pusat. Dan, patut disyukuri sehingga pelaksanaannya berjalan lancar, aman dan sangatlah demokratis. Namun dari ketiga calon ketua umum (Ketum PWI Pusat) yang awalnya mengajukan diri, Zulmansyah Sekedang menjadi calon tunggal, setelah Ahmad Munir dan Rajab Ritonga memutuskan untuk mundur.
Dalam KLB tersebut, selain pemilihan Ketua Umum, juga memilih dan sekaligus menetapkan Ketua Dewan Kehormatan (DK) PWI untuk sisa masa bakti 2023-2028. Nama, Sasongko Tedjo juga terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DK PWI, tentu saja untuk melengkapi kepemimpinan baru yang diharapkan dapat memperkuat organisasi.
Sasongko Tedjo sebelumnya juga terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DK dalam Kongres PWI Pusat medio September 2023 di El Hotel, Bandung, Jawa Barat.
Melalui pidato pertamanya, Zulmansyah Sekedang menegaskan komitmennya untuk menjalankan organisasi dengan menjunjung tinggi integritas dan profesionalisme. Bahkan, ia. bertekad untuk menjaga marwah PWI dan mendukung kebebasan pers serta meningkatkan kualitas jurnalisme di Indonesia.
Di sisi lain, Zulmansyah pun menyatakan kesiapannya untuk menerima sanksi, jika di masa kepemimpinannya ditemukan pelanggaran terhadap Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PWI. “Yang pasti, saya tidak akan melawan. Saya siap diberi sanksi jika melanggar,” ucap dia seraya menekankan transparansi dan akuntabilitas dalam kepemimpinannya.
Menurut Zulmansyah untuk pelaksanaan KLB kali ini, dianggap sebagai langkah penting untuk memulihkan stabilitas dan kepercayaan dalam tubuh PWI, setelah perselisihan internal yang sempat memanas. Karena itu pula, para peserta kongres sepakat bahwa kepemimpinan baru di bawah Zulmansyah harus membawa perubahan positif dan memperkuat solidaritas di antara wartawan.
Malah, Zulmansyah dipandang sebagai sosok yang mampu membawa PWI ke arah yang lebih baik dan lebih kuat. Zulmansyah juga menekankan pentingnya peran PWI dalam menghadapi tantangan eksternal, seperti perkembangan teknologi digital, fenomena berita palsu (fake news), dan ancaman terhadap kebebasan pers. PWI kedepan harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa mengorbankan prinsip-prinsip jurnalisme yang bertanggungjawab.
Sementara itu Ketua Panitia KLB, Mara Sakti Siregar, mengungkapkan rasa terima kasih atas suksesnya acara ini dan bangga atas kehadiran 21 provinsi dalam KLB. Maka itu, diharapkan dengan terpilihnya Zulmansyah sebagai Ketua Umum (Ketum PWI) baru, dapat memicu semangat untuk mengembalikan PWI ke jalan yang benar. Yakni sesuai dengan tema KLB kali ini: ‘Menjaga Marwah Organisasi, Menegakkan Integritas Wartawan‘.
Dalam acara KLB juga dihadiri oleh sejumlah sesepuh PWI. Mereka antara lain : Tribuana Said, Ilham Bintang, Wina Armada, Asro Kamal Rokan, Ahmad Munir, Mirza Zulhadi dan Nurjaman Mohctar, serta peninjau dari berbagai daerah. © RED/AGUS SANTOSA