Kenali 9 Gejala Awal, DR NGABILA SALAMA Sebut Bahayanya ‘Heat Stroke’ Bisa Berujung Kematian

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Jika Anda menjalani pekerjaan dengan mobilitas cukup tinggi dan bakal menguras tenaga berlebihan, jelas sudah saatnya perlu waspada dengan ancaman kena ‘Heat Stroke’. Apalagi dalam seharian, bisa tiga atau empat didatangi, karena demi mengejar target, seperti yang banyak dilakoni profesi jurnalis (wartawan-red).

Peringatan keras tersebut di atas disampaikan praktisi kesehatan masyarakat dan sekaligus Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakartadr Ngabila Salama MKM seperti dalam keterangan tertulisnya kepada POSBERITAKOTA, Selasa (5/11/2024).

Menurut dokter cantik dengan ciri khas lesung pipit satu ini lebih lanjut bahwa ‘Heat Stroke’ juga sangat berisiko dan dapat berujung pada kematian. Meski tidak serta merta pula terjadi begitu saja. Namun awalnya didahului dengan dehidrasi (kurangnya cairan) dan heat exhaustion (kelelahan sangat setelah terkena panas.

Dr Ngabila pun mengungkapkan bagi siapa saja jangan abai, apabila  menemukan 9 gejala awal ‘Heat Stroke‘ berikut ini : Suhu tubuh tinggi > 40 derajat C,  kulit panas dan kering, pusing/sakit kepala, mual, denyut nadi cepat, kebingungan, kejang dan pingsan/penurunan kesadaran.

“Segera lakukan untuk berteduh dan siram pasien dengan air sampai basah seluruh tubuh. Malah mandi dengan air dingin jika bisa. Atau berikan es batu terutama di bagian kulit tipis: kulit kelala, lipat ketiak, lipat paha. Namun hati-hati pada kondisi anak (Balita), lansia, orang dengan obesitas serta ibu hamil yang memiliki gejala dehidrasi karena lebih sulit dikenali sejak awal,” bebernya seraya mengingatkan agar jangan cepat panik, tapi perlu waspada!

Disebutkan bahwa suhu panas di awal musim kemarau, BMKG prediksi terjadi di seluruh Indonesia dengan beberapa lokasi bersuhu > 36 derajat celsius. Hindari dehidrasi, heat exhaustion sampai kondisi emergency heat stroke (serangan panas) yang dapat menyebabkan kematian.

Sedangkan untuk pencegahannya, ada 5 cara :

Pertama adalah GERUS alias gerakan minum air putih tanpa menunggu haus. 3-4 liter per hari atau 12-16 gelas. Cara mudahnya 1 gelas sebelum dan sesudah solat dan 1-2 gelas sesudah makan, sehingga tercapai 13-16 gelas per hari. Boleh minum air dingin. Jangan minum teh dan kopi karena akan membuat sering kencing dan dehidrasi (apalagi jika dengan gula akan lebih berbahaya).

Kedua adalah GEMO alias gerakan minum oralit jika merasakan lemas dan banyak berkeringat

Ketiga adalah Makan Sayur dan Buah yang banyak mengandung air seperti semangka, melon, pir, apel dan lain-lain.

Keempat adalah GERAH alias gerakan menyemprot wajah jika kulit kemerahan atau kering.

Kelima adalah Hindari Aktivitas Outdoors, kalau pun iya gunakan alat pelindung diri: payung, topi berdaun lebar, kacamata hitam, pelembab kulit dan sunscreen, masker medis untuk menjaga kelembaban saliran nafas, baju berwarna cerah untuk memantulkan cahaya, alas kaki untuk mencegah luka/melepuh. Bawa terus minum, minum minimal 200 cc per jam.

Pada bagian akhir, dr Ngabila menyebutkan bahwa untuk mencegah kematian yakni dengan berteduh dan segera bawa ke dokter. Hal itu jika suhu tubuh diatas normal 37,5 derajat, tekanan darah naik (pusing), denyut nadi diatas normal > 100x per menit (berdebar-debar) atau bahkan kondisi pingsan. ©/ REL/AGUS SANTOSA

Related posts

Dihadiri Cagub Ridwan Kamil, ADI KURNIA Bersama AKSI Berbagi 5000 Sembako Murah di Condet Jaktim

Bukan Hanya dari Tokoh Masyarakat Jakarta, PRAMONO – BANG DOEL Kantongi ‘Peluru Emas’ Dukungan Ulama & Habaib

Arahan dari Kapolres Jakpus, PENYULUHAN ANTI TAWURAN & Kenakalan Remaja di SMPN 10 Jakarta