Start Syutingnya Pilih  di Uzbekistan, FILM ‘PENGIN HIJRAH’ Kerja Kolaboratif & Pancang Target Box Office

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Atas dasar dibangun lewat komitmen kerja kolaboratif, sutradara Jastis Arimba meyakini suatu karya film bisa dipancang untuk target menjadi box office. Seperti untuk film garapannya kali ini yang berjudul ‘Pengin Hijrah‘ dan diangkat dari karya novel Hengki Kumayandi, memiliki kekuatan cerita yang lain daripada yang lain.

Apalagi, menurut sutradara muda yang jadi langganan bikin film box office tersebut, karena di produksi ‘Pengin Hijrah’ ini banyak melibatkan pemain-pemain yang diyakini bisa totalitas dalam berakting. Sebut saja ada Steffi Zamora, Endy Arfian, Daffa Wardana, Karina Suwandi, Nadzira Shafa, Sita Permata Sari, Andhin Abdul Hakim, Gulchera dan Temur Mirzaev. Mereka merupakan aktor dan aktris kolaboratif asal Indonesia dan Uzbekistan.

“Yang pasti, ada nilai-nilai yang bisa memberikan pesan positif di film Pengen Hijrah ini. Juga jadi satu karya film seperti harapan masyarakat. Merupakan kerja kolaboratif yang ujungnya nanti bisa meraih box office,” ujar Jastis Arimba yang blak-blakan diuntungkan berkat adanya badai COVID-19 (2020-2023/produksi tertunda) dan kemudian dirinya terpilih jadi sutradara ‘Pengen Hijrah‘.

Hal berbeda apa yang disampaikan Budi Yulianto selaku eksekutif produser. Meski memiliki latar belakang pengusaha dan dosen di IPB, akhirnya merasa terjebak bisa kejeblos getol memproduksi film. Ia bilang sepanjang pengalaman jadi dosen dan banyak melakukan pengamatan, kok banyak mahasiswa yang karakternya mirip.

“Ada yang taat dan ada pula yang sebaliknya. Dari situlah, saya jadi tertarik bikin film ini. Kendati untuk judul Pengin Hijrah, bukan dari saya. Tapi, dari seorang teman. Saya berharap film ini nanti jadi tontonan yang menarik sekaligus menghibur,” ujar Budi Yulianto dalam jumpa pers launching film ‘Pengin Hijrah’ dengan kalangan media hiburan di Gedung SMR kawasan Sunter Jaya, Jakarta Utara, Senin (11/11/2024).

Disebutkan bahwa film ‘Pengin Hijrah‘ bakal memulai produksinya pada Rabu (13/11/2024) besok. Juga merupakan film drama religi produksi Sinenata Buana Kreasindo kerjasama dengan rumah produksi Multi Buana Kreasindo (MBK) Production. Untuk lokasi syuting antara lain bakal dilakukan di Bogor dan Pulau Belitung. Sedangkan mengawali produksinya di Uzbekistan.

“Kita pilih Uzbekistan karena lokasinya memiliki keunikan. Baik keeksotikan secara visual, ikatan historis maupun peradaban Islam yang sangat kuat dengan Indonesia,” imbuh Budi Yulianto yang berkisah kepada Hengki Kumayandi, sebelum  menuliskannya menjadi sebuah novel dengan judul sama dan skenario film.

Sedangkan duet Rendy Gunawan dan Aris Muda Irawan, keduanya produser, memaparkan bahwa film ‘Pengin Hijrah’ berkisah tentang cinta anak muda Indonesia dan Uzbekistan dalam memahami keyakinan berhijrah. Di situ ada pula cerita romantis percintaan beda budaya.

Ditambahkan bahwa kurang lebih 30 persen produksi bakal berlangsung di Uzbekistan. Untuk sisanya berlangsung di Bogor dan Pulau Belitung. Diharapkan dalam 24 hari masa produksi bisa rampung dan filmya bisa segera dinikmati pada awal 2025 mendatang.

Dari kalangan pemain (aktor/aktris) yang terlibat juga mengungkapkan keoptimisannya. Mereka yakin dengan kerja kolaboratif, bakal menghasilkan dan sekaligus karya film yang maksimal. Apalagi ditopang dalam satu ikatan keluarga besar yang bisa saling mengisi pada saat terlibat di lokasi syuting.

Acara launching film ‘Pengin Hijrah’ ditutup dengan pemotongan tumpeng. Budi Yulianto pun memberikan potongan pertama kepada sutradara Jastis Arimba. Selanjutnya ke Steffi Zamora, pemain utama pemeran Alina dan juga Karina Suwandi, pemeran ibu Ira – ibu Omar. ® RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Kategori ‘Pasangan Karakter Sinetron Paling Ngetop’, CUT SYIFA & Rizky Nazar Sabet Penghargaan SCTV Award 2024

Yapena Rayakan Hari Anak Sedunia,      HJ ERNA SANTOSO Sekaligus Santuni Sekolah PAUD Gratis di Pisangan Baru Jaktim

Tulis Syair Sendiri, ERLYN SUZAN Ngaku   Jadi Bisa Total Saat Melantunkan Lagu ‘Tengkar’