INDRAMAYU (POSBERITAKOTA) – Ingin mengganti konsumsi dari nasi terus beralih dengan sekadar cemilan? Sama-sama bisa bikin perut terganjal alias lepas dari rasa lapar. Dan, ubi bakar Cilembu bisa menjadi alternatif pilihan.
Bagi sebagian orang, nasi dianggap sebagai karbohidrat favorit yang dapat mengenyangkan perut. Tapi di balik keunggulannya itu, nasi dinilai sebagai bahan pangan yang bisa bermasalah.
Terutama, jika dikonsumsi oleh orang yang memiliki persoalan obesitas atau kelebihan berat badan atau memiliki riwayat penyakit tertentu.
Sebagai penggantinya, sebagian orang memilih cemilan ubi bakar Cilembu, seperti yang banyak dijual pedagang dari atas kendaraan pikap.
Saban hari, pedagang ubi bakar Cilembu mangkal di jalan Jenderal Sudirman dan jalan Jenderal Suprapto Indramayu Kota. Ubi bakar Cilembu yang masih mentah didatangkan dari Kabupaten Sumedang.
Pedagang biasa menjual ubi Cilembu baik dalam kondisi masih mentah maupun yang sudah matang dengan rasa yang manis seperti madu.
Harga ubi Cilembu mentah dijual Rp. 12.500 per kg, sedangkan ubi Cilembu yang sudah masak atau ubi Cilembu oven Rp 25.000 per kg.
Melalui oven energi gas bersuhu 150 derajat celsius, ubi Cilembu yang semula masih mentah berubah menjadi matang.
“Proses pemasakan ubi Cilembu rata-rata membutuhkan waktu sekitar 30 menit,” ujar Duta, salah seorang pedagang.
Dikatakan, ciri ubi Cilembu yang sudah matang ditandai dengan tekstur ubi yang empuk dan menebarkan bau khas ubi bakar yang mengundang selera.
Salah seorang pembeli, Didi (54) menyebut mengkonsumsi ubi bakar Cilembu lebih nikmat pada sore hari atau malam hari selepas sholat Isya ditemani teh panas.
“Makan dua biji yang beratnya sekitar 3 ons sudah bisa bikin perut kenyang dan tahan sampai pagi,” ujarnya.
Sejak ada penjual ubi bakar Cilembu yang rasanya manis mirip madu diakui jarang makan malam. ” Ya hitung-hitung belajar mengurangi konsumsi nasi,” ujarnya.
Ia mengaku memiliki berat badan 84 kg dan tinggi badan 163 cm. Secara teori lanjut dia termasuk gemuk. Oleh sebab itu tekadnya mulai awal tahun 2025 ini perlahan mengurangi konsumsi nasi.
Mengkonsumsi nasi katanya sehari hanya sekali, yaitu saat makan siang dengan porsi seimbang. Pagi hari sarapan sepotong roti atau jagung rebus.
“Nah malamnya makan cemilan ubi bakar cilembu,” ujarnya.
Di Indramayu relatif mudah dijumpai pedagang ubi bakar Cilembu, baik di wilayah Kecamatan Indramayu Kota maupun Kecamatan Sindang. © RED/TARYANI