JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Ajang Business Matching Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Batch XXI Tahun 2025, resmi dibuka Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno, di Grha Ali Sadikin, Balaikota Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2025).
Sedangkan kegiatan itu sendiri menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mendorong percepatan belanja produk dalam negeri untuk memperkuat daya saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta Industri Kecil Menengah (IKM) di Jakarta dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Saat memberi sambutan, Wagub Rano Karno menyoroti kondisi ekonomi global yang tengah menghadapi tantangan akibat kebijakan tarif yang dikeluarkan Pemerintah Amerika Serikat, sehingga memicu ketidakpastian ekonomi dan perdagangan dunia. Menurutnya, situasi ini berpotensi menimbulkan gejolak pasar global, pelemahan nilai tukar, gangguan rantai pasok, hingga membuat banyak korporasi menahan laju investasi dan ekspansi.
“Seperti yang pernah disampaikan Presiden RI dalam Sarasehan Ekonomi pada 8 April lalu, Indonesia memiliki fondasi ekonomi yang cukup kuat untuk menghadapi gejolak ini. Optimisme harus tetap dijaga, sambil terus memperkuat ketahanan dan daya saing ekonomi nasional,” katanya.
Ditambahkan Wagub Rano Karno bahwa sebagai pusat perekonomian nasional, Jakarta harus terus beradaptasi dan bergerak cepat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 mencatat, sektor industri berkontribusi 11,49% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jakarta, menjadi penyumbang terbesar kedua setelah sektor perdagangan. Selain itu, sektor industri juga berperan penting dalam meningkatkan nilai tambah ekonomi serta membuka lapangan kerja baru.
“Oleh karenanya, pemberdayaan industri di Jakarta harus terus ditingkatkan. Apalagi hal itu sejalan dengan visi Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional dan Kota Global yang berdaya saing,” ucap dia, lagi.
Melalui kesempatan tersebut, Wagub Rano Karno juga ingin mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memfokuskan penguatan industri pada sejumlah sektor strategis. Seperti industri berbasis teknologi tinggi yang berkelanjutan dan berorientasi ekspor; pengembangan ekonomi biru, teknologi kelautan.dan rekayasa akuakultur di pesisir Jakarta dan Kepulauan Seribu; penguatan infrastruktur digital, termasuk pengembangan menara sel mikro 5G, pusat data, dan transformasi layanan publik berbasis platform digital seperti JAKI (Jakarta Kini) serta pengembangan sumber daya manusia yang adaptif dan kompetitif guna memperkuat keterhubungan antara dunia pendidikan dan industri.
Selanjutnya, Wagub Rano Karno juga menegaskan bahwa salah satu bentuk kontribusi konkret dalam mendukung industri nasional adalah dengan mengutamakan produk lokal dalam setiap pengadaan. Ia menyoroti pentingnya komitmen terhadap produk dalam negeri, meskipun Instruksi Presiden tentang kelonggaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) memberikan ruang bagi fleksibilitas daya saing industri.
Dari situ, ia juga berharap agar pelaksanaan Business Matching ini tidak hanya berdampak pada peningkatan investasi dan penciptaan lapangan kerja, tetapi juga memperkuat ekosistem UMKM, IKM, dan industri lokal Jakarta, sehingga pada akhirnya memperkokoh daya tahan ekonomi nasional. Karenanya, ia berpesan kepada para pelaku UMKM agar terus berinovasi dan menjaga kualitas produk untuk menghadapi persaingan global.
“Sedangkan yang tidak bisa kita hindari adalah bersaing dengan pasar global. Artinya, kualitas harus terus ditingkatkan agar tetap mampu bersaing. Setiap produk pasti punya pasar. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memulai banyak proyek pembangunan, yang tentunya membuka peluang pasar cukup besar. Karena itu, kami mensyaratkan produk dalam negeri dalam pengadaan. Business matching ini adalah bagian dari proses tersebut,” urainya, panjang lebar.
Ajang Business Matching ke-21 ini berlangsung selama 4 hari, mulai Senin (14/4) hingga Kamis (17/4) mendatang yang diikuti oleh 20 peserta, yakni:
1. PT Akustika Swara Indonesia
2. PT Uola Pandawa Sejahtera
3. PT Mortar Nasional Indonesia
4. PT Honoris Industri
5. PT Wijaya Karya Industri Energi
6. PT Solusi Rekatama Persada
7. PT Cozmeed Network International
8. PT Prima Sakti Internasional
9. PT Winata Pratama Indonesia
10. PT Molion Toys Indonesia
11. PT Sentra Kriya Edukasi
12. PT Antam Tbk
13. PT PYX Solusi Teknologi
14. PT Nestlé Indonesia
15. PT Agritek Tani Indonesia
16. PT Merapi Tani Instrumen
17. PT Propan Raya ICC
18. CV Trijaya Indoplast
19. Nika Etniq
20. Usklin
Tak cuma sesi pertemuan bisnis, kegiatan ini juga dirangkai dengan sosialisasi berbagai kebijakan ekonomi, antara lain:
– Sosialisasi Perlindungan Konsumen dengan tema “Konsumen Harus Dilindungi. Pelaku Usaha Memberi Nilai Terhadap Produk/Jasa”
– Sosialisasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih
– Sosialisasi Pemanfaatan Kembali Limbah Industri Kuliner sebagai penerapan prinsip ekonomi sirkular dan industri berwawasan lingkungan
– Sosialisasi Penyampaian Laporan Tahap Produksi Triwulan I Tahun 2025 melalui SIINas bagi industri menengah dan besar
– Sosialisasi Penerbitan Surat Keterangan Asal
– Monitoring dan Evaluasi (Monev) P3DN Triwulan I Tahun 2025 bagi perangkat daerah.
Patut menjadi tambahan informasi bahwa Business Matching ke-21 juga dimeriahkan oleh bazar kuliner yang diikuti tujuh UMKM binaan Jakarta Entrepreneur, yang telah menjadi penyedia layanan konsumsi di platform e-Order untuk kebutuhan makanan dan kudapan rapat. © RED/AGUS SANTOSA