JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Ada 2 mahasiswa Prodi Informatika yang masing-masing adalah Ahmad Fathurohman dan Putri Khodijah berhasil lolos dalam Program Coding Camp 2025 powered by DBS Foundation, ini sebuah pencapaian yang patut dibanggakan.
Bukan hanya sebuah prestasi personal, tetapi juga menjadi bukti nyata dari efektivitas arah pengembangan kurikulum dan ekosistem pembelajaran di Program Studi Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri (UNM).
Dikatakan Arfhan Prasetyo, Ketua Program Studi Informatika UNM bahwa keikutsertaan dan keberhasilan mahasiswa dalam ajang bergengsi seperti ini mencerminkan bahwa pembelajaran yang selama ini dibangun tidak berhenti pada aspek teoritis semata.
“Dengan pendekatan project-based learning, penguatan kompetensi digital, dan penanaman semangat inovasi sejak dini, mahasiswa diarahkan untuk menjadi individu yang mampu beradaptasi dan berkontribusi di ekosistem teknologi global yang dinamis,” tuturnya.
Ditegaskan Arfhan Prasetyo bahwa capaian ini menjadi cerminan bahwa mahasiswa Informatika Universitas Nusa Mandiri bukan hanya mampu mengikuti perkembangan teknologi, tetapi juga bisa bersaing dalam skala nasional dan bahkan internasional. Ini adalah bentuk nyata dari hasil sinergi antara kampus sebagai pusat pengembangan talenta digital dan mahasiswa sebagai pelaku utama transformasi.
“Untuk Program Coding Camp yang diselenggarakan oleh DBS Foundation ini bukan hanya ajang pelatihan, tetapi juga tempat berkumpulnya para pemikir muda kreatif di bidang teknologi digital. Mahasiswa yang lolos harus mampu menunjukkan pemahaman mendalam terhadap pemrograman, logika komputasi, serta kemampuan berkolaborasi dan mempresentasikan solusi yang berdampak bagi masyarakat,” tegas Arfhan Prasetyo melalui keterangan tertulis yang diterima POSBERITAKOTA, Rabu (19/4/2025).
Tentu sebagai Kampus Digital Bisnis, menurut Arfhan Prasetyo, UNM memandang pentingnya peran institusi pendidikan tinggi dalam membangun ekosistem yang mendorong mahasiswa untuk aktif dalam program-program unggulan yang terhubung langsung dengan industri.
“Atas keberhasilan ini akan menjadi pemantik semangat bagi mahasiswa lainnya, sekaligus menjadi indikator bahwa proses akademik yang dibangun selama ini memang relevan dengan kebutuhan zaman,” ujar dia, lagi.
Ditambahkan Arfhan Prasetyo bahwa pihaknya akan terus mendorong mahasiswa untuk mengeksplorasi potensi mereka melalui berbagai kompetisi, pelatihan, dan platform teknologi yang tersedia. Sinergi antara kurikulum yang adaptif, dukungan dosen, serta kesiapan mahasiswa dalam menghadapi tantangan, akan menjadi modal penting dalam mencetak lulusan Informatika yang unggul dan siap menghadapi era digital masa depan. © REL/AGUS SANTOSA