PosBeritaKota.com
Business

Waketum Kadin Pusat, SARMAN SIMANJORANG Ingatkan Jika Rekening Bank DKI Dikosongkan Malah Bisa Rugikan Masyarakat Sendiri

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Bagi para nasabah hendaknya jangan sampai terprovokasi ajakan untuk mengosongkan rekening di Bank DKI. Kenapa? Karena, hal tersebut malah bisa merugikan masyarakat Jakarta sendiri. Perlu diketahui bahwa Bank DKI merupakan salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbesar di Indonesia.

Ajakan tersebut di atas diingatkan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) Kadin Pusat Bidang Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima POSBERITAKOTA, Rabu (16/4/2025).

Menurutnya bahwa pengosongan rekening di Bank DKI, jelas tak perlu dilakukan. Sebab, tegas Sarman, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah menjamin keamanan data dan dana nasabah di proses pemulihan sistem.

Ditambahkannnya bahwa Bank DKI merupakan salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbesar di Indonesia. Karena itu, keberadaannya memiliki peran penting dalam perputaran ekonomi dan pembangunan di Jakarta.

“Jadi, Bank DKI bukan hanya sekedar tempat menyimpan uang nasabah. Namun bank tersebut juga berperan dalam pembangunan dan perputaran ekonomi di Jakarta. Karena Bank DKI juga mempunya berbagai program sosial untuk masyarakat seperti pemberdayaan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang telah terbukti menjadi penopang ekonomi negeri ini. Khususnya di Jakarta,” ucap Sarman, panjang lebar.

Sarman pun menilai bahwa ajakan untuk mengosongkan rekening Bank DKI yang beredar di media daring dan media sosial, bukanlah suatu hal yang bijak. Sebab, hal itu akan berdampak kerugian yang lebih besar terhadap perekonomian Jakarta dan berimplikasi pada ekonomi masyarakat sendiri.

“Tentunya kita sama-sama mengetahui bahwa Bank DKI itu bank satu-satunya milik Pemprov DKI Jakarta. Dimana melalui bank tersebut, Pemprov DKI Jakarta menggulirkan berbagai program sosial berupa bantuan sosial. Seperti Kartu Jakarta Pinter (KJP), Kartu Lansia Jakarta (KLJ) bahkan bantuan permodalan kepada UMKM juga dilakukan melalui Bank DKI. Jadi saya kira ajakan mengosongkan rekening Bank DKI bukanlah suatu hal yang bijak dan tidak perlu ditanggapi,” tuturnya, lagi.

Sejauh pengamatan Sarman bahwa Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Direktur Utama Bank DKI Agus Haryoto Widodo, sudah berkali-kali menegaskan bahwa data dan dana nasabah tetap aman selama perbaikan sistem transaksi tengah dilakukan.

“Terus terang, saya mengpresiasi langkah tegas dan cepat Gubernur DKI dan Direksi Bank DKI dalam mengambil sikap menyatakan menjamin bahwa data dan dana nasabah aman. Sehingga dengan pernyataan tersebut setidaknya ada jaminan data dan nasabah tetap aman. Sehingga nasabah tidak perlu khawatir,” pintanya.

Selanjutnya, Sarman menegaskan bahwa apa yang tengah dialami Bank DKI, mungkin bisa saja terjadi bahkan pernah dialami bank lain. Hal ini menjadi pengalaman yang harus diantisipasi dunia perbankan di kemudian hari. Terutama terkait sistem transaksi.

“Yang jelas, siapapun pasti tidak mengharapkan hal ini terjadi. Bukan hanya nasabah, namun juga Pemprov DKI Jakarta. Namun untuk melihat masalah ini kita harus bijak. Bagaimanapun Bank DKI harus tetap menjadi bank kebanggaan warga Jakarta,” tutupnya. © RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Pekerja Keras & Inspiratif, DIRUT ‘ZARSQI’ HJ DEWI ANGGRAENI SH Tekuni Bisnis Sebagai Ibadah

Redaksi Posberitakota

Sejak 26 – 30 Juni Besok, BRI GATOT SUBROTO Ikutan Event Pameran Helikopter Terbesar se-Asia Tenggara di Tangerang

Redaksi Posberitakota

Sukses dengan Bukti Kinerja Baik, BANK DKI Raih Laba Bersih Q4 2023 Tembus Rp 1 Triliun

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang