JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mulai merealisasi janji kampanye soal penataan sungai. Dalam pemerintahannya kini tidak ada lagi proyek normalisasi yang disertai pembangunan turap sheet pile melainkan diganti dengan program naturalisasi yang membuat tanggul sungai dari tanah merah berundak-undak.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Teguh Hendarwan, menyatakan saat ini pihaknya sudah melakukan naturalisasi di 18 titik sungai. “Naturalisasi yang dilakukan adalah tidak melakukan betonisasi sungai, waduk, embung dan situ. Melainkan membuat tanah merah yang berundak atau bronjong batu kali. Kemudian dilakukan penghijauan disana,” ujar Teguh di Balaikota DKI, Jumat (23/11).
Naturalisasi telah dilakukan di Kalibaru Timur, Setu Babakan, Waduk Grogol, Waduk Tomang, Kali Sunter Utara, Kali Sunter Selatan sisi barat dan timur, Waduk Bojong dan Rawa Badung serta saluran penghubung Karang Bolong.
Adapun yang masih dalam proses pengerjaan naturalisasi di Embung Sejuk (Jakarta Timur), embung Aseli di Jakarta Selatan, Waduk Cendrawasih, Waduk Rawa Bebek, saluran air di kawasan Kampung Rabutan, Cimanggis dan Mabes TNI.
“Jadi semuanya ada 18 titik yang sudah dan sedang dilakukan naturalisasi,” kata Teguh.
Untuk pelaksanaan naturalisasi, Teguh mengatakan, tidak akan dilakukan di sungai yang menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC). Ia lebih memilih mengambil bagian di sungai, situ, embung dan waduk yang menjadi tanggung jawab Pemprov DKI.
“Saya ambil lahan dari waduk, situ, embung dan sungai yang tidak menjadi tanggung jawab dari Kementerian atau BBWSCC. Anda bisa lihat, disana tidak ada yang pakai betonisasi. Saya pakai berundak tanah merah, kami susun, diperkuat dengan bronjong kali. Seperti yang sudah kita lakukan di Setu Babakan,” terangnya.
Untuk anggaran naturalisasi, Teguh mengatakan dimasukkan ke dalam anggaran pembangunan prasarana kali dan waduk. Dalam APBD DKI 2018, Dinas SDA DKI mengalokasikan anggaran pembangunan prasarana kali/sungai dan kelengkapannya di sistem aliran tengah sebesar Rp 57,1 miliar, sistem aliran barat sebesar Rp 94,1 miliar dan sistem aliran timur sebesar Rp 215,8 miliar.
Lantas, anggaran pembangunan waduk/situ/embung dan kelengkapannya sistem aliran tengah sebesar Rp 6,8 miliar, sistem aliran barat sebesar Rp 9,2 miliar dan sistem aliran timur sebesar Rp 59,2 miliar.
Firman Susanto, dari komunitas Forum Masyarakat Peduli Lingkungan melihat sinis program naturalisasi. “Hari gini, kita bikin naturalisasi? Perbaikan tanggul sungai hanya pakai bahan dasar tanah, kalau diserbu banjir bandang langsung larut. Pak Anies nggak usah aneh-aneh, buang uang rakyat untuk pencitraan saja. Peninggalan Gubernur Ahok sudah benar menormalisasi sungai pakai cor beton, lebih kuat, aman, dan rapi,” kritiknya. ■ RED/JOKO