JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Wacana menggaungkan sekaligus merealisasikan ‘Program Magrib Mengaji‘ di wilayah DKI Jakarta, mendapat dukungan dari kalangan anggota legislatif. Karena itu, Gubernur Anies Baswedan diminta segera merumuskan aturan kebijakannya. Kalau perlu di tahun 2019 ini juga sudah bisa dilaksanakan.
Anggota DPRD DKI Jakarta, HR Khotibi Achyar S Ip atau yang lebih dikenal dengan nama H Beceng (Betawi Cengkareng), ikut memberikan apresiasi serta dukungan. Menurutnya untuk di Ibukota Jakarta ini, hendaknya jangan terlena oleh pembangunan fisik saja. Moral keagamaan juga menjadi hal paling panting.
“Setahu saya, Program Magrib Mengaji sebenarnya sudah menjadi karakter masyarakat Ibukota, sejak era 70 sampai 80-an. Hal yang memprihatinkan, ketika hampir 40 tahun ke depan, justru hanya menyisakan 10 persen,” ungkap politisi Partai Golkar tersebut saat diwawancarai POSBERITAKOTA, Selasa (15/1).
Jika ‘Program Magrib Mengaji’ diaktifkan di DKI Jakarta, kata H Beceng, urgensinya bukan hanya dapat menekan buta Al-quran. “Setidaknya, kita pun bisa berharap besar, terutama untuk mengelimir masalah-masalah sosial di Ibukota, salah satunya kenalanan remaja,” papar dia.
Menurut H Beceng lebih lanjut bahwa dari situ dapat pula diambil sisi positif lain yang bisa dicapai. Apa itu? “Jelas, kita dapat menyiapkan generasi emas yang produktif demi menyambut bonus demografi kita,” tutur dia.
H Beceng pun menyarankan agar peranan mesjid dan mushola yang ada di Ibukota Jakarta, bisa lebih digairahkan kegiatannya melalui ‘Program Magrib Mengaji’. “Kenapa tidak DKI Jakarta memiliki target prioritas pencapaian sebagai kota religius. Tak masalah jika harus dicapai dalam kurun waktu 5 atau 10 tahun ke depan,” pungkasnya. ■ RED/GOES
