PosBeritaKota.com
Megapolitan

Tebang Pohon Sampai Gundul, GUBERNUR ANIES Diprotes Anggota DPR Bambang Wiyogo

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Pemangkasan pohon di kawasan Megaria Metropole, Cikini, Jakarta Pusat yang dilakukan Dinas Kehutanan DKI dinilai dilakukan sembarangan. Pasalnya sejumlah pohon besar yang semula berfungsi sebagai paru-paru kota, dipangkas sampai gundul dan tinggal batangnya membuat kawasan tersebut menjadi gersang.

Atas kejadian tersebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didesak wakil rakyat untuk memberi teguran keras kepada anak buah yang main tebang tanpa mempedulikan lingkungan. Anggota Fraksi Golkar DPR RI Daerah Pemilihan Jakarta 1, H Bambang Wiyogo telah menyampaikan nota protes kepada Anies atas penebangan pohon secara sembarangan, dan tidak mengindahkan estetika lingkungan.

Bambang Wiyogo mengatakan
penebangan pohon yang dilakukan secara serampangan dan tidak mengindahkan estetika lingkungan perkotaan khususnya di daerah sekitar kawasan Megaria Metropole, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

“Pemangkasan harusnya dilakukan secara baik dan benar serta memperhatikan estetika kota. Bukan asal tebang habis, tinggal batang saja. Untuk bertunas lagi butuh waktu sangat lama,” kritiknya di Jakarta, Senin (11/2).

Ia berharap perhatian dari Gubernur Anies untuk memberikan peringatan keras terhadap Kepala Dinas Kehutanan DKI Suzi Marsitawati dan jajaran dibawahnya agar bisa mengerti dan mentaati tentang Undang-Undang Lingkungan Hidup.

“Saya sangat kecewa terhadap kegiatan pemotongan pohon yang asal-asalan ini. Padahal Pemprov DKI telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) N0.8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum,” kata Bambang Wiyogo, putra mantan Gubernur DKI Wiyogo Atmodarminto tersebut.

Sebagai warga Ibukota dan wakil rakyat DKI Jakarta , Bambang mempunyai hak atas masalah ini, dan ia bisa perkarakan secara hukum terhadap pihak Pemprov DKI atas penebangan pohon sembarangan dan tidak mengindahkan estetika
lingkungan.

Sementara itu anggota fraksi Partai Golkar DPRD DKI dari Dapil Jakarta Pusat, Akbar Lubis, mendukung nota protes yang disampaikan Bambang Wiyogo. “Saya juga banyak menerima keluhan dari masyarakat atas penebangan pohon di Megaria itu.

Kawasan tersebut, menurutnya, kini menjadi gersang. Tidak ada pohon pelindung lagi di kawasan itu. Karenanya, ia bilang aparat boleh saja melakukan perampingan pohon untuk antisipasi pohon tumbang. Namun tidak harus menghabiskan seluruh dahan dan ranting seperti itu. ■ RED/JOKO

Related posts

BERSAMA 17 RT – DKM, KETUA RW 025 VGH KEBALEN & PIMPINAN YAYASAN SEPAKAT BANGUN LINGKUNGAN DENGAN SEMANGAT KEBERSAMAAN

Redaksi Posberitakota

Hadirkan Masyarakat Kelompok Rentan, LRT JAKARTA Beri Edukasi Soal Transportasi

Redaksi Posberitakota

Bikin Kecewa, PELAYANAN GANGGUAN 24 JAM PLN Rayon Babelan Bekasi Lamban Merespon

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang