25.2 C
Jakarta
22 November 2024 - 07:08
PosBeritaKota.com
Komunitas

Bersama Yayasan Humaniora, KOMUNITAS SAHABAT KARTINI Terus Melayani Kasih Tak Berkesudahan

BEKASI (POSBERITAKOTA) – Rotasi hidup ibarat roda yang selalu berputar. Nasib kadang di atas, kadang di bawah dalam poros-Nya. Senang dan susah saling bertalian satu sama lain.

“Tapi berusahalah hidup pada hari ini. Tidak menyesali masa silam dan juga tidak cemas pada masa yang akan datang,” ujar pengiat sosial kemanusiaan, Rani Anggraini Safitri dari Komunitas Sahabat Kartini.

Masa depan, menurut Rani, akan menjadi lebih baik jika kita dapat melakukan hal-hal positif dan berguna. ”Hari ini mungkin nasib kita jadi pemulung, tapi masa depan tidak ada yang tahu. Jadi marilah kita terus bersyukur,” ucapnya.

Hal itu disampaikan Rani Anggraini Safitri saat menyerahkan tali kasih kepada para pemulung janda lanjut usia dan kaum dhua’fa di Sekretariat Sanggar Humaniora, Jl. Melati Raya BS. 39 No.32 Perumahan Kranggan Permai, Jatisampurna Kota Bekasi, Minggu (9/5/ 2021) kemarin.

Rani tidak hanya menguatkan para pejuang kehidupan laskar mandiri binaan Rumah Singgah Bunda Lenny Yayasan Humaniora ini secara ekonomis, melainkan juga spirit kejiwaan, optimisme, dan kemandirian.

”Mari menyadari bahwa masa depan akan menjadi lebih baik dan membahagiakan, bilamana kita dapat mengisi waktu hari ini dengan pekerjaan berguna. Membiasakan untuk senantiasa berkata tentang kebaikan orang lain. Berbuat baik untuk orang lain dengan segala bentuk pelayanan,” ujar Rani.

Roda takkan berputar, tambah Rani, jika tidak digerakkan. “Bergeraklah, beranjaklah. Dengan bergerak insya Allah akan ada perubahan. Tuhan tidak membeda-bedakan hamba-NYA yang mau berusaha. Tak peduli kaya atau miskin, pejabat atau pemulung,” ujarnya.

Tidak kurang dari 70 orang pemulung janda lanjut usia dan kaum dhu’afa, menerima bantuan dalam bentuk Sembako dari Komunitas Sahabat Kartini yang dipimpin Rani Anggraini Safitri.

Rani pun kemudian berharap bingkisan yang diberikan dapat meringankan beban ekonomi pemulung yang makin terpuruk akibat wabah pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.

Selama masa pandemi COVID-19, Rani telah dua kali menyalurkan bantuannya ke Yayasan Humaniora (Humaniora Foundation). Sebelumnya, Rani menyerahkan bantuan saat mengunjungi gubuk pemulung, Mak Eco, di Kampung Kranggan Kulon RT.001 RW.009, Kelurahan Jatisampurna, Kota Bekasi, Minggu (21/06/2020) tahun lalu.

Hadir di acara ini, Ketua Umum Yayasan Humaniora, Eddie Karsito, Dewan Pembina Yayasan Humaniora, Yati Surachman dan Ageng Kiwi, Ketua Umum Forum Wartawan Hiburan (FORWAN) Indonesia, Sutrisno Buyil, Ketua Umum Yayasan Peduli Jurnalis Indonesia (YPJI), Andi Arif serta Ketua RW 011 Perumahan Kranggan Permai Jatisampurna Kota Bekasi, Musodik Zuhri.

“Terima kasih mbak Rani atas semua bantuannya. Terima kasih adik-adikku para voulenter; pekerja sosial dan para Pembina Yayasan Humaniora yang mau melayani tanpa upah. Terima kasih kerabat wartawan yang dengan suka cita telah melibatkan diri dalam pelayanan sosial ini. Mari memberi perhatian lebih besar dengan rasa kasih yang Tuhan tunjukkan. Teruslah Melayani. Kasih tak berkesudahan,” ujar Ketua Umum Yayasan Humaniora, Eddie Karsito.

Aktris senior dijagad perfilman nasional Yati Surachman selaku Pembina Yayasan Humaniora, mengaku bangga dan bersyukur. “Saya salut atas kepedulian yang begitu tinggi dari ibu Rani. Ditengah orang tiarap karena dampak COVID-19. Tapi ibu Rani tetap berbagi. Semoga hal ini bisa menginspirasi Rani-Rani lain di seluruh Indonesia,” tuturnya, penuh harap.

Demikian juga musisi dan penyanyi Ageng Kiwi selaku Pembina Yayasan Humaniora, menyampaikan takzim, respek dan hormat.

“Jarang ada yang konsisten menolong ditengah keterpurukan ekonomi nasional, bahkan dunia. Tapi mbak Rani tetap bersedekah kepada pemulung yang memang butuh disantuni,” timpal Ageng Kiwi, bangga.

Sedekah, menurut Ageng Kiwi, insya Allah menghindarkan kita dari bencana. Keutamaan sedekah juga berfungsi untuk menolak bala. Terlebih bersedekah ketika kita sendiri dalam posisi sulit.

“Betapa dahsyatnya kekuatan sedekah. Sedekah dapat menolak bala sebelum menimpa kita,” kata Ageng Kiwi yang setiap minggu mengadakan ‘Jum’at Sedekah’ keliling membagikan nasi bungkus untuk kaum dhu’afa.

Yayasan Humaniora (Humaniora Foundation) didirikan oleh seniman, budayawan dan pekerja sosial, Eddie Karsito, beserta para artis, seniman dan pemerhati sosial lainnya. Bulan suci Ramadhan tahun ini, Yayasan Humaniora genap berusia 26 tahun (17 Ramadhan 1415 H /17 Februari 1995 -17 Ramadhan 1442 H /29 April 2021).

Selain menyalurkan bantuan sosial, yayasan juga menyelenggarakan berbagai kajian sosial budaya, dalam bentuk seminar, workshop, diskusi, pelatihan jurnalistik, pelatihan seni peran, maupun pendidikan sinematografi.

Melalui Sanggar Humaniora membimbing ratusan siswa, pelajar mahasiswa, anak-anak dan remaja putus sekolah yang dididik informal melalui pendekatan seni peran dan budi pekerti secara gratis.

Melalui Rumah Singgah Bunda Lenny, melakukan aksi sosial ratusan kali, baik peduli sosial, santunan yatim dan dhu’afa, membantu korban bencana banjir, tanah longsor, kebakaran, serta pelayanan pendidikan non-formal.

Saat ini ada sekitar 229 pemulung, 37 orang diantaranya janda lanjut usia yang menjadi binaan Rumah Singgah Bunda Lenny Humaniora Foundation. Yayasan sosial ini juga membina sekitar 54 anak yatim non-panti, dan puluhan warga dhu’afa lainnya, yang tersebar di dua rumah singgah, Bekasi (Jakarta), dan di Baleendah Bandung. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Merupakan Lembaga Nirlaba, 9 SRIKANDI INDONESIA Wujudkan Wahana Keberagaman Namun Toleran

Redaksi Posberitakota

Teruslah Menolong, YAYASAN HUMANIORA Ajarkan Memberi Namun Tanpa Rasa Takut Kekurangan

Redaksi Posberitakota

Pemilik Burung Kicau Resah, JANGKRIK Makin Langka dan Mahal di Pasar

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang