Artinya, duet lembaga yang bergerak di industri hiburan tersebut, malah sekaligus bakal memproduksi dua judul film masing-masing berjudul ‘Unfreq Radio‘ dan ‘5 Jahanam‘. Dimana Ganesa Perkasa Film fokus pada pelaksana produksi. Sementara Citrus Sinema fokus pada tata edar (distribution) penayangan filmnya. Baik ke bioskop konvensional maupun layanan media over-the-top (OTT).
“Nah, khusus untuk kedua produksi film ini, bukti optimisme kami. Bahkan, melalui karya kreatif ini diharapkan dapat menjadi akselerasi pertumbuhan ekonomi pasca pandemi agar produksi film tetap tumbuh,” ucap Chandir Bhagwandas selaku Eksekutif Produser saat jumpa pers di Kedai Kupimupi, Ampera Raya, Kemang Jakarta Selatan, Jum’at (16/12/2022) sore kemarin.
Dalam acara tersebut, ikut hadir sejumlah pihak terkait. Mereka adalah sutradara film ‘Unfreq Radio,’ Ade Bilal Perdana. Kemudian para aktor pendukung antara lain Bedu Tohar (Aktor Utama sekaligus Produser Film Unfreq Radio), Joind Bayuwinanda (Aktor Utama Film 5 Jahanam) dan beberapa pemain lainnya.
Ikut hadir pula Maria Angelina Sauyana (Produser Film ‘5 Jahanam’), Ismail Sofyan Sani (Acting Coach), Adisurya Abdy (Sineas Senior), BenQ (Penulis Cerita), Syahdan dari Jaringan Kerja Seni Budaya (JAKER) yang juga bertindak sebagai moderator serta beberapa sineas lainnya.
Chandir Bhagwandas (Eksekutif Produsert), menyatakan keoptimisannya terkait dua film bergenre horor yang sudah siap diproduksinya. “Apalagi, kami bermitra dengan Citrus Sinema yang bakal menangani distribusi atau tata edar penayangan filmnya itu nanti,” ucapnya.
Hal senada juga dikatakan Maria Angelina Sauyana (Produser). Ia berharap kedua film tersebut menjadi karya yang luar biasa. Tidak saja diterima penonton di tingkat nasional, tapi juga internasional. “Kami juga ingin menjaga komitmen untuk menjadikan film kita lebih baik ke depannya,” tuturnya.
Karena itu, tambah dia, tetap dibutuhkan strategi yang jitu. “Makanya, kami butuh peran media, agar karya film ini bisa diterima masyarakat. Kemudian, mereka mau menoton ke bioskop-bioskop nantinya. Yang pasti, kami menjalaninya dengan prinsip dan sikap optimisme,” ucapnya, yakin.
Ade Bilal Perdana (Sutradara) dan Joind Bayiluwinanda (Aktor), selain memuji soal teamwork yang terlibat dalam produksi film tersebut, juga sangat yakin meski tak melibatkan aktor-aktris ternama namun bakal menarik minat masyarakat untuk menonton. “Kita mengedepankan sisi cerita, bukan menjual nama pemain,” ucap keduanya, sepakat.
Begitu pula yang disampaikan Ismail Sofyan Sani (Acting Coach) dan Adisurya Abdy (Sineas Senior), ikut memberikan support. Menurut Ismail, Bilal selaku sutradara mampu bikin film tersebut menjadi sesuatu. Sedangkan Adisurya, sangat patut baik film ‘Unfreq Radio’ maupun ‘5 Jahanam‘ diberi apresiasi, karena lahir dari sineas dan aktor-aktris muda yang saat ini merupakan era atau zaman milik mereka.
Film ‘Unfreq Radio‘ bergenre horor yang berlatar belakang di sebuah kantor radio yang terletak di basement gedung sebagai tempat mengerikan. Salah satu kekuatan dalam film ini adalah menampilkan berbagai plot twist cerita yang memiliki simbol-simbol aneh. Bahkan ada juga adegan merapal mantra asli jelangkung dengan bahasa yang membuat bulu kuduk merinding.
Kejadian demi kejadian mengerikan di film ini berawal dari perbuatan tokoh Bagas. Kala itu, dirinya melakukan ritual terlarang demi kebutuhan program siarannya berjudul ‘Unknown Frequency‘. “Film ini nantinya bisa ditonton di salah satu media platform streaming,” terang BenQ, sang penulis cerita.
Sementara itu film bergenre action thriller ‘5 Jahanam’ berkisah tentang sekelompok perampok yang dipimpin wanita cantik Vinchy dan penjahat sadis, maniak, psikotik bernama Cepot. Vinchy merencanakan perampokan dengan teliti. Walau jenius merencanakan aksi perampokan, Vinchy menentang pembunuhan dalam aksi perampokannya. ■ RED/AGUS SANTOSA