BEKASI (POSBERITAKOTA) ■ Meski saat pemaparan visi dan misi tak menyebutkan bagaimana program pembinaan anak dan remaja untuk difasilitasi dalam kegiatan pengajian karena selama ini kurang mendapat support, Khoirul Anwar akhirnya terpilih jadi Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Al-Ikhlas periode 2023-2028. Padahal itu juga yang seharusnya mendapat concern (perhatian-red) untuk tujuan dan harapan dicapainya proses regenerasi jamaah dan kemakmuran masjid itu sendiri di masa depan.
Pada sisi lain, karena pada proses Pemilihan Ketua DKM tidak hanya melibatkan jamaah tapi juga unsur masyarakat umum (warga), seyogyanya sebagai peserta atau calon (kandidat) dari incumbent (Ketua DKM) memiliki jejak kinerja sebelumnya dalam bentuk laporan pertanggungjawaban (LPJ) bulanan atau tahunan (3 tahun sebelumnya) untuk diketahui secara luas. Bukan hanya dilaporkan secara subjektif kepada Panpel Pemilihan Ketua DKM saja.
Bentuk LPJ itu juga harus ditembuskan kepada Ketua Pengurus Yayasan maupun Pembina Yayasan serta Ketua RW dan para Ketua RT, karena dalam hitungan tiga tahun memimpin sebelumnya, tidak sedikit program-program DKM yang melibatkan partisipasi masyarakat (warga). Tertib administrasi sebagai sebuah lembaga publik dan keagamaan – menjadi keharusan. Apalagi jika niatannya DKM Jami Al-Ikhlas menjadi trendsetter (percontohan-red) di wilayah yang mencakup lebih luas lagi.
Ketua Pembina Yayasan Al-Ikhlas RW 025 Perumahaan Villa Gading Harapan (VGH) Kebalen, Babelan, Bekasi, Drs KH Muhammad Makhtum, seusai rampung digelarnya proses pemilihan sepakat dan meminta agar lembaga DKM tidak anti terhadap kritik atau masukan dari jamaah, warga maupun pengurus lintas lembaga yang ada di wilayah RW 025 VGH.
“Selama itu masukan yang positif dan konstruktif, tentu dengan pemetaan masalahnya, apalagi demi penguatan lembaga DKM itu sendiri, ya silahkan saja. Yang terpenting bukan mencela, tanpa dasar atau dilandasi rasa kebencian,” tegas Kyai Makhtum kepada POSBERITAKOTA, Sabtu (27/5/2023) malam.
Sebelumnya Ketua Pengurus Yayasan, H Junaedin, dalam sambutannya berpesan agar jamaah maupun warga tidak asal memilih pemimpin. Termasuk tidak sembarangan memilih. Tapi, pilihlah yang bisa membawa lingkungan masjid jauh lebih baik lagi. “Bimbing anak-anak kita agar lebih baik. Hal itulah yang nantinya akan menjadi tugas Ketua DKM dan jajaran pengurus,” pintanya.
Hal senada juga diharapkan Ketua RW 025 VGH, Ujang Dirman. Selain itu, ia juga memberikan apresiasi terhadap munculnya 2 calon kandidat. Kenapa? Menurut dia, kedua kandiat yang muncul, sama-sama memiliki kapasitas yang mumpuni dalam bidang keagamaan.
“Jadi, sangat layak. Saya memberikan apresiasi dan keduanya mau ikut berkompetisi. Namun saya berharap, siapa pun yang terpilih nanti, patut didukung. Setelah itu, kepemimpinannya nanti bisa membawa ke arah yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya,” ucapnya, menambahkan.
Dalam prosesi Pemilihan Ketua DKM sejak awal hingga pemaparan visi dan misi, mendapat sambutan positif dari jamaah dan umumnya masyarakat (warga) RW 025 VGH. Dari pihak Panpel pun sempat menyebutkan calon pemilih nantinya mencapai 240 orang lebih. Bahkan, proses voting suara atau pencoblosan hingga perhitungan suara, berjalan lancar.
Khoirul Anwar meraih 177 suara, sementara Muhammad Andi hanya mendapatkan suara dukungan 67 suara. Untuk para pemilih datang dari jamaah masjid, warga RW 025 serta kalangan remaja yang dinyatakan clear sebagai pemilik suara, setelah sebelumnya melakukan absensi sesuai dengan tata tertib (Tatib) yang diumumkan pihak Panpel Pemilihan Ketua DKM Jami Al-Ikhlas RW 025 di Perumahan VGH Gerbang Timur, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. □ RED/AGUS SANTOSA
