KOTA BEKASI [POSBERITAKOTA] – Sebagai ilustrasi bahwa saat masih menjabat Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono yang kini menjadi (Plt) Walikota, resmi terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kota Bekasi.
Setelah Tri terpilih sebagai Ketua DPC PDI-P untuk masa jabatan 2019-2024, partai berlambangkan Banteng bermoncong putih tersebut, selanjutnya mengadakan Konferensi Cabang (Konfercab) di Hotel Aston Imperial, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Minggu (14 Juli 2019) silam.
Masih terkait hal tersebut di atas, Pengamat Kebijakan Politik, Sahat P. Ricky Tambunan yang juga dikenal sebagai mantan kader dan sekaligus pengurus PDI Perjuangan, mengutarakan belum genap satu tahun Tri menggunakan Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai kendaraan politiknya untuk maju sebagai Calon Wakil Walikota Bekasi periode 2018-2023, juga pada Pilkada 27 Juni 2018 lalu.
Dari catatan yang ada, dikatakan Ricky Tambunan lebih lanjut, sudah berapa orang menduduki posisi Ketua DPC PDIP di Kota Patriot ini? Bahkan dari 1998 hingga 2023 yang selalu berkampanye akan membangun sebagai milik sendiri atae sebuah kantor partai yang permanen yang tidak menumpang alias memiliki kantor yang mumpuni.
“Dan, ternyata semua itu cuma bullshit (omong kosong-red). Juga bagai mimpi dan bualan semata. Termasuk di era pepemimpinan Tri Adhianto yang pernah berjanji, setelah terpilih menjadi Ketua bakal membangun kantor baru. Faktanya hal itu hanya isapan jempol sang ketua,” sebut Ricky Tambunan dalam keterangan tertulisnya yang diterima POSBERITAKOTA, kepada awak media, Jum’at (18/8/2023).
Sedangkan soal kantor PDI-P yang ada sekarang, lanjut pria yang akrab dengan panggilan nama ‘RickTam’ tersebut, cuma pinjaman dari tanah pemiliknya (Pemda Kabupaten Bekasi). Artinya apa? Jika sewaktu-waktu diambil oleh pemiliknya, otomatis PDI-P sebagai partai besar, tak punya kantor dan cukup memprihatinkan serta bikin sedih.
“Bahkan sebelumnya, Anim, kolega yang mengaku pemilik koperasi saat ingin menjabat sebagai Ketua PDI-P pernah juga mengagungkan akan berkantor di kawasan Betos, Bekasi Timur. Oleh karenanya kerap membawa partai beracara di sana. Termasuk real estate milik pengusaha Leo, seakan-akan mau dijadikan Anim mengganti kantor PDI-P yang sekarang. Terlebih Anim Imanudin yang saat itu Wakil Ketua DPRD, telah berbisnis lahan parkir di sana. Namun, nasibnya sama. Lahan parkir diperoleh Anim, tapi soal kantor tetap saja amsiong (tak jelas-red). Lagi-lagi, itu cuma sebagai mimpi,” ujar RickTam, menambahkan.
Sementara Tri Adhianto sendiri, menurut RickTam, sebagai mantan Kepala PUPR Kota Bekasi, Wakil Walikota Bekasi dan kini menjabat sebagai (Plt) Walikota manakala menakhodai PDI-P, juga pernah berjanji akan membeli dan berkantor di Betos sekitar Blue Mall, meski sampai sekarang tak pernah terwujud.
“Padahal, masa jabatan Tri tinggal setahun lagi yakni sebagai Ketua DPC PDIP bakal berakhir. Sayangnya, wujud memiliki kantor sendiri, janji dan tinggal janji?Selanjutnya kabar terakhir, Tri Adhianto yang sebelumnya adalah Kader PAN Kota Bekasi, mengaku bakal memindahkan kantor pinjaman partai itu ke kawasan Pertokoan SNK Bekasi. Malah dari informasi telah dibayar oleh pihak ketiga. Namun, lagi-lagi kabarnya pemindahan Kantor PDI-P itupun hanya janji kosong,” ungkapnya, panjang lebar.
Karena itu, RickTam hanya bisa berucap kasihan dan prihatin terhadap partai besar sekelas PDI-P yang sudah banyak menelorkan pimpinan di Kota Bekasi. Baik DPR RI, DPRD maupun Walikota dan Wakil Walikota tersebut, hanya dijanjikan sebuah mimpi oleh para ketuanya?
“Tak salah jika muncul istilah, jika aku terpilih nanti, aku berjanji akan bla…bla…bla… Wah, itu mah cuma lagu lama, ibarat kaset kusut,” tutup RickTam yang dikenal cukup kritis dan concern terhadap masalah Kota Bekasi. © [RED/AGUS SANTOSA]
