JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Guna meminimalisir risiko buruk terhadap kasus stroke, jelas sangat dibutuhkan ekosistem mikro kawasan lingkungan. Oleh karenanya, Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) di usia perjalanan ke-35 tahun serta kedepanya, justru ingin lebih memperkuat pengabdian ke arah itu.
Dari situ seperti diharapkan Ketua Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), Mayjen TNI (Purn) Dr dr Tugas Ratmono SpN MRS MH, manfaat bagi penderita adalah untuk memperoleh pelayanan lebih cepat dan lebih baik.
Hal itu pula dijelaskan Dr Tugas saat perjalanan silaturahmi rangkaian acara HUT ke-35 Yastroki, Rabu (17/01/2024) kemarin ketika mendatangi rumah Drs Suhatsyah (mantan dosen Untar) di Cipinang Muara, Jaktim dan Ir Minulyo Suprapto (mantan Asisten Pribadi Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono) di Pondok Ranji, Tangerang Selatan – sebagai penyintas atau orang yang berhasil keluar dari serangan stroke.
Disebutkan bahwa keduanya merupakan bagian dari penerima bantuan program Yastroki bagi-bagi 1000 kursi roda, saat menyambut Hari Stroke atau Jambore Stroke Sedunia, bertempat di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (29 Nopember 2023) yang baru lalu.
EKOSISTEM MIKRO
Sedangkan ekosistem mikro kawasan lingkungan meliputi antara lain memfasilitasi warga bermukim di sekitar radius terdekat dengan rumah sakit atau sarana kesehatan penyedia pelayanan kasus setroke. Namun untuk fasilitas Yastroki kedepan itu yakni berupa jaringan informasi melalui telepon (call center) berikut ambulance bagi penderita stroke.
Kembali ditambahkan Dr Tugas, menyangkut penderita serangan stroke dari lokasi kejadian oleh petugas terlatih berikut ambulance ke rumah sakit, minim risiko dibandingkan apabila dibawa anggota keluarga atau lainnya. Sebab, jika keliru memberi pertolongan, justru dapat berisiko buruk.
SUASANA HARU
Sementara itu penyintas stroke, Suhatsyah dan Minulyo bersama keluarga, tampak haru. Malah sambil disertai isak tangis, kedua keluarga tersebut tak lupa mengucapkan rasa terima kasih atas kepedulian Yastroki.
Namun dalam kesempatan yang sama, penyintas stroke sangat berharap Yastroki meningkatkan kepedulian bagi warga masyarakat menghadapi problem bencana otak atau stroke. “Dan, ini bukti nyata, mereka itu memang butuh bantuan kita!” Demikian ucap Dr Tugas, menambahkan.
Terkait Yayasan Kreshna yang turut berkolaborasi dengan Yastroki, menyatakan sebagai kumpulan penyintas stroke, juga berusaha membantu sesama. “Yayasan ini bergerak dalam upaya pemulihan fisik, mental, ekonomi dan spiritual sesama kami,” ucap Suhadi.
Begitu pun soal peran Yayasan Jakwel yang bergerak dalam bidang kepariwisataan cagar budaya, mengajak warga masyarakat agar jangan lupa gembira-bahagia. Senantiasa bersyukur serta ikhlas karena semua ada waktunya. “Semoga terhindar dari stroke,” imbuh H Toto Irianto dalam keterangannya kepada POSBERITAKOTA, Kamis (18/1/2024) pagi.
Untuk rangkaian peringatan HUT ke-35 Yastroki, juga diselenggarakan pada Sabtu 20 Januari 2024 yang baru lalu di Menara Kuningan, Lantai 2, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Sedangkan acaranya diisi dengan syukuran dan pencerahan tentang penanggulangan problem stroke memanfaatkan teknologi dunia maya. © (RED/REL/AGUS SANTOSA)
