Novel Baswedan Berobat ke Singapura, KPK : Jangan Sampai Teror Terulang

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah, memastikan biaya pengobatan penyidik senior KPK, Novel Baswedan, ditanggung negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Novel mendapatkan serangan berupa penyiraman diduga air keras oleh dua orang tidak dikenal, Selasa (11/4). “Biaya perawatan tetap dari APBN dan prosesnya menggunakan mekanisme keuangan negara,” kata Febri.

Ditambahkannya bahwa KPK telah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan melalui surat yang ditembuskan kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. “Bahkan Presiden dan Wapres sangat perhatian soal ini. Jadi, bukan semata fisik yang diserang, tetapi perlu dipandang lebih luas. Jangan sampai teror terulang kembali,” ujar Febri.

Saat ini Novel tengah menjalani pengobatan di sebuah rumah sakit di Singapura. Febri menjelaskan ada perkembangan baik dari kondisi kulit akibat luka bakar dari cairan yang diduga air keras.

“Setelah dilakukan perawatan kulit yang terkena luka bakar sudah mulai ada perbaikan. Untuk mata masih butuh perawatan,” ujar Febri.

Wapres mengatakan pemerintah membantu biaya pengobatan dan pemulihan penyidik Novel Baswedan. Bukan dari kantong pribadi.  Bahkan Kalla khawatir bila bantuan dari kantong pribadi ada anggapan Novel menerima gratifikasi. 

“Jadi pemerintah membantu aparat negara yang mengalami musibah itu, yang dalam menjalankan tugasnya karena kita anggap ini dalam menjalankan tugasnya karena dia sedang menyidik perkara besar,” kata Kalla. 

Menurut Wapres, ia bahkan telah berkomunikasi dengan Ketua KPK Agus Rahardjo, sebelum Nove dibawa ke Singapura. Dalam pembicaraan itu, selain membahas terkait serangan yang diterima Novel, KPK juga meminta peningkatan kerja sama dengan Kepolisian RI (Polri) dalam meningkatkan sistem keamanan yang lebih baik. Wapres juga belum mendapat laporan terkait dugaan motif penyerangan terhadap Novel. 

Kepolisian pun sudah membentuk tim untuk mengusut kasus ini. Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk menangkap para pelaku. 

Penyelidikan terus dilakukan Polri untuk mengungkap pelaku teror. Dari hasil penyelidikan sementara, Polda Metro Jaya mengatakan cairan tersebut berupa zat asam.

Namun, hingga kini masih dilakukan proses identifikasi di Pusat Laboratorium Forensik Polri untuk mengetahui secara pasti cairan tersebut.

Novel mendapat perawatan dokter Singapura National Eyed Centre. Ia dirawat inap di Singapore General Hospital. Diharapkan penyidik senior di lembaga anti rasuah tersebut, bisa tertolong dari ancaman kebutahan. ■ Red/Ays/Goes

Related posts

Jenis Tabung Portable, POLRES PELABUHAN TANJUNG PRIOK Bongkar Pengoplosan Gas 3 Kg Subsidi

Aneh Pelapor Tak di ‘BAP’, KUASA HUKUM AKHMAD TAUFIK SH : “Perkaranya Ini Jelas Menabrak KUHP”

Di PN Jaksel, KUASA HUKUM ‘INET’ DIRJA Ajukan Gugatan ke Bank Victoria Atas Dugaan Lelang Ilegal Aset Strategis