JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Raihan gelar ‘sejuta umat’ ternyata tak cuma disandang KH Zainudin MZ (almarhum). Mamah Dede juga sangat layak meraih predikat tersebut. Apalagi dirinya sudah kondang di seantero negeri dan sangat disukai kalangan ibu-ibu.
Sejak tahun 2007 sosok Mamah Dedeh mulai akrab dengan pemirsa Indosiar yang suka bangun pagi. Karena dari pukul 05.00 hingga 06.00 WIB, wanita bernama asli Dedeh Rosyidah Syarifudin ini, memberi tausyiah dalam program religi ‘Mamah dan Aa’ bersama Abdel.
Program siraman rohani tersebut tetap bertahan hingga sekarang, lantaran dalam memberikan tausyiah Mamah Dedeh begitu lugas, tegas dan selalu mengundang tawa jamaah maupun pemirsa. Selain itu, ceramahnya mudah dipahami serta dicerna.
Sukses program ‘Mamah dan Aa’, Mamah Dedeh sempat mengisi acara sejenis di ANTV dalam program ‘Hati ke Hati Bersama Mamah Dedeh’. Bahkan setiap Ramadhan tiba, ia selalu memberi penyegaran rohani di Indosiar. Juga menjadi juri ajang pencarian penceramah muda AKSI.
Dedeh Rosyidah Syarifudin alias Mamah Dedeh lahir di Pasir Angin, Ciamis, Jawa Barat, pada 5 Agustus 1951. Dalam berceramah Mamah Dedeh punya karakter khas, suara yang lantang dalam aksen Sunda.
Sejak kecil, Dedeh Rosyidah Syarifudin dan kelima saudaranya selalu membantu orangtua dengan bekerja di sawah. Kedua orangtua cuma sebagai petani di siang hari dan menjadi guru ngaji saat malam.
Mamah Dedeh yang besar di lingkungan pesantren dan kental nuansa agama Islam, pernah bercita-cita menjadi seorang pelukis. Namun, kedua orangtuanya tak mendukung.
KH Sujai (Alm) adalah ayah kandungnya yang merupakan seorang mubalig. Jadi tidak heran jika sedikit banyak Mamah Dedeh mewarisi bakat berdakwah dari sang ayah.
Mamah Dedeh melanjutkan sekolahnya ke sekolah agama, lalu dia meninggalkan Ciamis untuk kuliah di Jakarta. Selanjutnya, Mamah Dedeh memilih mendalami ilmu agama di Fakultas Tarbiyah di IAIN yang kini berubah nama menjadi UIN Syarief Hidayatullah di Ciputat, Jakarta Selatan.
Dari situlah rutinitas mengajar mengajinya yang tak pernah terhenti sejak kecil, makin melebar. Pernikahannya dengan anak Kiai juga ikut memberi andil dalam membesarkan kiprah Mamah Dedeh di dunia dakwah. ■ Red/Anggara S Rengganis