JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Dalam menghadapi puncak Arus Balik Lebaran di tahun 2017 yang jatuh pada Minggu (2/6) kemarin, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan seluruh stackhorlder terus berkoordinasi untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik. Bahkan antisipasi kecelakaan, kemacetan dan bencana alam telah dipersiapkan denngan baik.
“Contraflow di Tol Cikampek salah satu antisipasi yang dilakukan untuk mengurai kemacetan. Tidak hanya itu, pihak Jasa Marga juga membuka 31 gardu di Gerbang Tol Cikarang Utama. Namun begitu di Tol Cikampek dan beberapa titik rest area terjadi kepadatan, sehingga membuat antrian panjang di tol untuk memasuki lokasi tersebut.
Pemerintah harus benar-benar memperhatikan hal tersebut,” kata Prof Dr H Dailami Firdaus, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jakarta yang akrab dengan panggilan Bang Dailami tersebut kepada POSBERITAKOTA.
Meskipun begitu, menurut Senator DKI Jakarta, arus balik yang selalu identik dengan kemacetan namun kali ini tidak seperti tahun kemarin. “Sebab, tahun ini antara libur para pekerja atau pegawai dengan libur sekolah waktunya berbeda. Saya menilai cukup efektif dalam memimalisir kemacetan pada arus balik tahun ini,” paparnya.
Bang Dailami pun menyarankan agar penanganan mudik dan Arus Balik Lebaran di tahun berikutnya, hendaknya Pemerintah tetap harus memberi jeda libur yang berbeda, baik bagi para pekerja maupun anak sekolah.
Pada bagian lain, Bang Dailami juga diminta agar semua pihak melakukan koordinasi untuk berkerja serta berupaya dengan keras demi menurunkan tingkat kemacetan dan kecelakaan dan memberikan pelayanan maksimal pada masyarakat. “Terutama bagi para pengendara motor roda dua. Hal ini terlihat dengan berdirinya posko-posko yang memadai dan menjadi lokasi untuk istrahat di tempat-tempat strategis yang memang menjadi titik kendaraan arus balik,” sarannya.
Identifikasi pada titik-titik macet, menurut Bang Dailami, sudah dilakukan jauh-jauh hari, baik oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat serta pihak terkait lainnya, seperti adanya pasar tumpah dan diupayakan percepatan perbaikan infrastruktur.
“Dengan begitu, pusat-pusat kemacetan dapat dikurangi di Jalur Tengah, Ciawi, Puncak dan Cipanas. Jalur Selatan yakni di Rancaekek, Nagreg Limbangan, Kadungora, Leles dan Ciawi yang dikebut perbaikan infrastrukturnya,” paparnya.
Sejauh pemantauan Bang Dailami lebih lanjut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, juga memasang 50 CCTV di tempat rawan macet. “Pointnya arus balik tahun ini, Alhamdulillah cukup baik dan lancar. Kesemua itu dikarenakan sinergitas yang sangat baik, antara KemenPupera, Kemenkes dan Kepolisian. Termsuk kerja keras Kemenhub serta PemprovJawa Barat,” tutup Bang Dailami. □ Red/Agoes Santosa