JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Grup dangdut yang pernah popular di tahun 80 8 90-an, OM Ken Dedes, mencoba mbali eksis di panggung musik dangdut Indonesia. Grup yang diawaki 10 musisi wanita ini, sudah hampir 16 tahun lamanya vakum.
“Banyak alasan kenapa kita vakum selama hampir 16 tahun?” Begitu kata Titiek Nur saat ditemui di TVRI, Senayan, Jakarta.
Banyak alasan prinsip yang diutaran pentolan grup musik tersebut. “Misalnya, ada yang solo karier, ada yang sibuk kerja dan ada pula yang sibuk mengurus rumahtangga,” tambahnya.
Namun jiwa seni mereka tak pernah luntur. Kerinduan untuk bermain musik, menyanyi dan manggung pun menggebu-gebu. Hingga akhirnya mereka diajak TVRI, mengisi acara ‘Aku Indonesa.
“Kita kembali manggung karena ingin melepas kangen dengan penggemar. Selama ini, mereka selalu bertanya, kapan OM Ken Dedes eksis lagi,” papar Titiek Nur.
Ken Dedes menilai moment perayaan Kemerdekaan RI adalah saat yang tepat untuk kembali manggung. Karena, grup yang popular lewat lagu Krisis dan Problema Malam Minggu ini dibentuk pada 17 Agustus 1976.
Sejak berdiri OM Ken Dedes sudah merilis 30 album. Semuanya laris di pasaran. Di antaranya Cleopatra, Wajah Menggoda, Fitnah, Demam Asmara, Gara-Gara Salome, Gepeng (Gelandangan Pengemis), Pengaruh Harta, Senam Pagi, Trompet Setan dan lain-lain.
“Insya Allah, kita akan rilis album baru. Genrenya tetap sama dangdut rock,” imbuh Titek. Sementara Fenty Nur, personel yang bermain keyboard, menambahkan bahwa semua personel Ken Dedes minimal harus bisa menguasai dua alat musik. “Dan syarat utama mereka harus bisa menyanyi,” jelas Fenty Nur, putri Titik Nur.□ Red/Ang/Goes