SERANG (POSBERITAKOTA) – Dua kelompok mahasiswa berunjuk rasa, ikut mewarnai peringatan hari lahirnya Provinsi Banten ke-17. Mereka menilai sejak berpisah dari Jawa Barat di tahun 2000 silam sampai sekarang, tak ada kemajuan signifikan dan bahkan terkesan jalan ditempat.
Satu kelompok yang menamakan dirinya Keluarga Mahasiswa Lebak berunjukrasa di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KPPPB), sedangkan kelompok Forum Silaturahmi Organisasi Ekternal (FSOE) menggelar aksi didepan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten, Ciceri, Kota Serang, Rabu (5/10).
“Salah satu bukti yang begitu jelas adalah rendahnya pendidikan, tingkat ekonomi masyarakat yang masih rendah, dan masih kurangnya lowongan pekerjaan untuk masyarakat Banten,” kata Korlap Kumala Imam Nurhakim yang berorasi di depan Gedung DPRD Banten.
Menurutnya lagi kendati letak geografi berdekatan dengan ibu kota negara, namun cita-cita para pendiri Banten belum terlihat nyata. Makanya, mahasiswa menuntut perbaikan kualitas pendidikan, ketimpangan IPM, fasilitas sekolah yang belum merata dan jual beli kursi di lingkungan pendidikan. “Ini menjadi koreksi bagi para pimpinan di Pemprov Banten,” ungkap Imam.
Hal yang sama juga ditegaskan Kordinator Aksi FSOR, Fakih. Ia menilai bahwa cita-cita pembentukan Provinsi Banten belum terwujud sejak pisah dari Jawa Barat. Padahal cita-cita awalnya, Banten mampu mandiri membangun daerah dan mensejahterakan rakyat. “Namun di 17 tahun usia Banten, pemerintah belum bisa mencapai itu semua,” katanya, lantang.
Menurut dia lagi, seharusnya di usia Provinsi Banten ke-17 tahun sudah tidak ada lagi kemiskinan. Namun nyatanya kemiskinan di Banten tahun 2017 malah meningkat. Berdasarkan data BPS kemiskinan di Banten naik 9% atau dari 65.774 ribu orang menjadi 67.504 ribu orang di tahun 2017.
“Perlu diketahui bahwa APBD Banten setiap tahunnya mencapai Rp 9 triliun lebih. Lalu apa yang sudah dilakukan Pemprov Banten dengan APBD tersebut untuk mensejahterakan rakyat Banten,” tuturnya.
Massa yang berkumpul di depan gedung Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten, Kota Serang ini sempat mengganggu arus lalulintas. Selain menutup jalur protokol ke arah Alun-alun, mahasiswa juga melakukan bakar ban di badan jalan.
Menghindari menumpuknya kendaraan petugas Polres Serang Kota terpaksa mengalihkan arus kendaraan. Beruntung, aksi unjuk rasa berjalan aman. ■ Red/Aria