JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Sikap penolakan (denial) dari para pejabat Maynmar atas perlakuan tidak berkemanusiaan terhadap warga muslim Rohingya di Rakhine State, dikecam oleh Prof Dr H Dailami Firdaus selaku Anggota Parlemen Indonesia dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI).
“Rasanya, sulit untuk dimengerti sikap para pejabat tersebut yang terus menerus menolak adanya tindakan-tindakan yang mengarah kepada pembersihan etnis warga Rohingnya di Myanmar,” ucap Senator Dailami dengan nada kritis.
Organisasi Doctors Without Borders menyatakan sebanyak 6.700 orang tewas di bulan pertama setelah pecah kekacauan di Negara Bagian Rakhine pada akhir Agustus 2017 lalu. Peristiwa itu kemudian memicu pelarian 655.000 warga Rohingya ke Bangladesh dan belum ada tanda-tanda mereka akan kembali ke tempat asal mereka di Myanmar.
“Jadi, sikap penolakan adanya persekusi warga Rohingya, menyebabkan hilangnya rasa aman dan kepercayaan warga Rohingya itu sendiri,” tambah pria yang dikenal dengan panggilan Bang Dailami tersebut.
Pada pekan lalu media melaporkan adanya penemuan lebih dari lima kuburan massal di desa Gu Dar Pyin, Kota Buthidaung, Negara Bagian Rakhine. Jurubicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyatakan keprihatinan mereka atas temuan tersebut dan menginginkan agar mereka mendapat akses ke Rakhine. Pihak militer Myanmar melarang penyelidik-penyelidik PBB dan media melakukan investigasi independen ke wilayah tersebut.
“Naga-naganya dalam waktu dekat ini tetap sulit melakukan repatriasi warga Rohingya ke kampung halaman mereka. Akibat dari situ, mereka pun akan hidup seadanya di kamp-kamp pengungsian di Bangladesh,” papar Bang Dailami yang merupakan anggota DPD RI dari DKI Jakarta tersebut.
Karena itu, ia berharap Pemerintah dan masyarakat sipil Indonesia terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Rohingnya. Diplomasi dan tekanan kepada pemerintah Myanmar, harus terus dilakuan untuk mengendalikan pihak-pihak yang berkeinginan melestarikan konflik di Negara Bagian Rakhine untuk tujuan-tujuan politik lokal maupun nasional Myanmar.
“Perlu ada desakan kuat, agar warga Rohingya bisa kembali ke kampung halaman mereka. Mereka sangat tidak layak membesarkan anak cucu mereka di kamp-kamp pengungsi yang lokasinya bahkan berada di negara lain,” pungkas Senator Dailami Firdaus. □ RED/AGOES